Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Begini Pandangan Gus Miftah Soal Jabatan
- Tangkapan layar YouTube DH Entertainment News
VIVA – Imbas telah mengolok seorang pedagang minuman di acara pengajiannya, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Hal ini disampaikan oleh Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya yang berlokasi di Sleman, Daerah Istimewa, Yogyakarta, pada Jumat 6 Desember 2024. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Menurut Gus Miftah, keputusan untuk mengundurkan diri ini bukanlah akhir perjalanan kariernya, melainkan sebuah awal yang baru untuk terus memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia.
Sebagai seorang pendakwah, memang sudah menjadi kewajiban Gus Miftah memberikan pendidikan dan ilmu agama yang baik kepada masyarakat luas. Sayangnya kali ini, ia tidak bisa lolos dari kesalahan ucapannya sendiri.
"Keputusan ini bukanlah akhir ataupun langkah mundur, melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam," ungkap Gus Miftah.
Pria kelahiran 5 Agustus 1981 itu mengutip sebuah kalimat bijaksana dari seseorang yang berjiwa kesatria tentang sebuah jabatan.
Gus Miftah meyakini bahwa jabatan hanyalah titipan untuk seseorang dalam waktu yang sifatnya sementara.
Oleh karena itu, Gus Miftah optimis tetap bisa berbuat baik dan berkontribusi untuk masyarakat meskipun tanpa sebuah jabatan di genggamannya.
"Seorang berjiwa kesatria pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, karena itu adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan. Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian terhadap bangsa Indonesia tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata, tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan semua manfaat," jelas Gus Miftah.
Dalam momen pengunduran dirinya ini, Gus Miftah menangis sambil mengucap maaf dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto.
Bagaimana pun, ia telah mendapatkan amanah yang sangat besar untuk menjalani posisi penting sebagai Utusan Khusus Presiden RI.
Sayangnya, dalam perjalanannya yang baru hitungan bulan ini, Gus Miftah lalai atas dirinya sendiri yang berisiko pada nasib pekerjaan dan reputasinya.