Takut Kena Cinta Lokasi, Gilga Sahid Batasi Karir Akting Happy Asmara

Happy Asmara dan Gilga Sahid
Sumber :
  • IG @happy_amsara77

Jakarta, VIVA – Pasangan penyanyi dangdut fenomenal, Gilga Sahid dan Happy Asmara, tengah menjadi sorotan publik. Pasangan yang baru menikah ini akan segera menjajaki dunia perfilman lewat film "Ambyar Mak Byar". 

Happy Asmara Jalani Ritual Buat Syuting Film, Namanya Ternyata Sama dengan Leluhur Keraton

Namun, di balik antusiasme menyambut debut mereka, muncul sebuah pernyataan yang cukup mengejutkan dari Gilga Sahid.

Gilga Sahid dan Happy Asmara

Photo :
  • IG @gilgasahidh
Happy Asmara Debut Film Gak Nafsu Makan, Berat Badan Turun Drastis Gegara Perankan Putri Keraton Solo

Gilga mengungkapkan bahwa ia telah menetapkan syarat bagi Happy Asmara jika ingin melanjutkan karir akting setelah film perdana mereka. Syarat tersebut adalah Gilga harus selalu menjadi lawan main Happy dalam setiap proyek film yang ditawarkan.

Alasannya, Gilga ingin melindungi rumah tangga mereka dari potensi masalah cinta lokasi yang kerap terjadi di kalangan artis.

Viral! Momen Gilga Suami Happy Asmara Borong Dagangan Penjual Es Saat Manggung, Netizen Bandingkan dengan Gus Miftah

"Aku tahu ini mungkin terdengar lebay, tapi aku memang orangnya protektif," ujar Gilga.

Happy Asmara sendiri mengaku memahami dan mendukung keputusan suaminya. Ia bahkan menceritakan bahwa Gilga juga menerapkan batasan yang sama pada dirinya. 

"Dia aja kemarin pas ditawarin video klip sama cewek, akunya nggak apa-apa tapi dianya yang nggak mau," ungkap Happy sambil tersenyum.

Gilga Sahid dan Happy Asmara.

Photo :
  • Instagram @gilgasahidh.

Gilga menjelaskan bahwa hal tersebut semata-mata dilakukannya karena rasa sayang dan ingin menjaga keharmonisan rumah tangga.

"Kalau aku membatasi dia, aku juga harus membatasi diriku sendiri. Bukan mentang-mentang aku yang nafkahi, terus aku boleh aja gini gitu. Nggak lah, aku harus tahu batasku juga," pungkas Gilga Sahid.

Keputusan Gilga ini memicu perdebatan di kalangan netizen. Ada yang mendukung keputusan Gilga, namun tidak sedikit pula yang menganggapnya terlalu berlebihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya