Percaya Diri Maju di Pilkada DKI Jakarta, Ridwan Kamil: Jadi Saya Kan Bukan Kaleng-kaleng Ya!
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Ridwan Kamil kembali menjadi sorotan publik setelah hadir sebagai bintang tamu di podcast PDP yang dipandu oleh Kiki Saputri, Kaesang Pangarep, dan Komedian Mimin. Dalam episode tersebut, mantan Gubernur Jawa Barat ini mengungkap berbagai cerita menarik, mulai dari isu masa lalu hingga alasan dirinya memilih maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2025. Momen ini juga diwarnai dengan candaan pantun yang membuat suasana semakin hidup.
Di tengah obrolan, Kiki Saputri mengajak Ridwan Kamil beradu pantun. Dengan gaya khasnya, Kiki melontarkan pantun penuh sindiran halus: "Minum kopi arabica makannya mie tektek, pulang-pulang ketemu itik. Dari S2 America jadi arsitek kok bisa jadi belok ke politik?"
Spontan, Ridwan Kamil membalas dengan pantun tak kalah apik, "Beli mie tektek sambil pake baju batik, belinya di pasar pegangsaan. Dari arsitek masuk politik karena akan melakukan pengabdian." Jawaban ini langsung disambut tepuk tangan meriah dan seruan "cakepp!" dari para host, menciptakan suasana penuh tawa di tengah diskusi yang sarat makna.
Selain berpantun, Ridwan Kamil juga membahas tweet lama yang kembali diungkit oleh warganet. Dengan rendah hati, ia mengakui bahwa dirinya sudah meminta maaf sebanyak tiga kali kepada masyarakat terkait hal tersebut.
Obrolan semakin menarik saat Kaesang bertanya langsung, “Sebagai mantan Gubernur Jawa Barat, kenapa nggak melanjutkan periode kedua di Jawa Barat? Kenapa malah memilih Jakarta?” Ridwan Kamil menjawab dengan percaya diri, “Jadi saya kan bukan kaleng-kaleng ya. Datang ke sini modalnya sudah ada. Lima tahun ngurusin kota dan lima tahun gubernur Jawa Barat, kepuasan publik lumayan tinggi yaitu 90 persen.”
Ia juga menjelaskan bahwa alasan utamanya adalah permintaan dari koalisi dan aspirasi warga Jakarta yang menginginkan pemimpin yang memahami tata kota.
Menurutnya, Jakarta membutuhkan figur yang bisa menghadapi tantangan baru pasca pemindahan ibu kota ke IKN. Ia juga menyebutkan bahwa Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang merupakan bagian dari koalisinya, meminta gubernur Jakarta berasal dari koalisi yang sama untuk mempererat hubungan kerja dengan presiden.
Menariknya, Ridwan Kamil mengungkap bahwa keluarganya mendukung penuh keputusan besar ini. Ia menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk pengabdian yang lebih luas setelah bertahun-tahun berkontribusi untuk Jawa Barat.
Podcast ini tidak hanya menunjukkan sisi humoris Ridwan Kamil, tetapi juga memperlihatkan pemikiran strategis dan pandangannya sebagai pemimpin. Keputusannya untuk maju di Jakarta tentu menjadi topik hangat, terutama di tengah suasana politik yang semakin memanas.
Apakah langkah Ridwan Kamil ini akan membawanya ke puncak baru dalam karier politiknya? Publik tentu akan terus mengamati perkembangan selanjutnya.