Ketemu Ustaz Hanan Attaki, Paula Verhoeven Curhat Soal Cara Bertahan dan Perjuangkan Hak, Singgung Baim Wong?
- IG @paula_verhoeven
Jakarta, VIVA – Rabu pekan lalu, sidang perceraian antara Paula Verhoeven dengan Baim Wong kembali digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Seusai sidang perceraian tersebut, publik dikejutkan dengan momen saat Paula Verhoeven keluar dari ruang sidang.
Wanita yang kini mantap berhijab itu nampak menangis. Dia juga memilih untuk tidak berbicara sepatah katapun saat dihadang awak media. Pasca sidang tersebut, sosok Paula kembali jadi sorotan. Kali ini, Paula sempat terlihat curhat langsung ke pendakwah, Ustaz Hanan Attaki. Ibu dua orang anak itu sempat bertanya terkait dengan ujian hidup hingga soal memperjuangkan hak-hak. Scroll lebih lanjut ya.
"Assalamualaikum ustaz, terima kasih atas waktunya. Kebetulan saya mau bertanya ustaz, jadi ustaz dalam hidup terkadang kita dihadapkan dalam sebuah ujian. Saya pengen tau seberapa jauh kita harus bertahan dan memperjuangkan hak-hak kita?," tanya Paula dikutip dari potongan video yang diunggah di akun gosip @lambegosiip.
Ustaz Hanan Attaki menanggapi pertanyaan tersebut, sang ustaz menjelaskan tentang amanat yang telah Allah sampaikan kepada umatnya terkait dengan ibadah. Allah sendiri telah menyerukan umat-Nya untuk beribadah kepada-Nya sampai datang kepada mahluk-Nya yakin.
"Waaalikumsalam, dalam Islam memperjuangkan hak itu adalah ibadah. Jadi dalam ibadah itu Allah menyampaikan kalimat 'beribadahlah kamu kepada Tuhanmu, sampai datang kepadamu yakin', yakin ini banyak tafisr. Ada yang mengatakan yakin itu adalah kematian, ada yang mengatakan yakin itu adalah kemenangan," jawab sang ustaz.
Ustaz Hanan Attaki menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam Islam memperjuangkan hak, memperjuangkan kebahagiaan, memperjuangkan kesuksesan itu tidak ada batasnya kecuali dua, kematian atau kemenangan. Sebab bagi orang mukmin, kata beliau tidak ada kalah, tidak ada rugi, entah dia diberi kemenangan di dunia atau kemenangan di akhirat melalui kematian itu.
"Jadi, kalau kita ngerasa ada hak yang harus kita perjuangkan atau kita ada kebaikan yang perlu kita raih maka kita berjuang secara total sampai ke ujungnya, sampai ke hasilnya," ujar Ustaz Hanan Attaki.
Namun sang ustaz menjelaskan, kecuali dalam konteks muamalah, misalnya Anda memiliki uang di teman Anda sendiri. Secara syariat Anda punya hak memperjuangkan uang tersebut dengan cara baik entah itu memintanya, menagihnya, atau kalau misalnya kasusnya rumit sampai ke ranah hukum.
"Tapi ada masalah lain selain syariat namanya ihsan, adalah ketika memberikan sesuatu yang lebih dari yang bisa kita berika atau yang bisa kita lakukan. Misalnya dalam kasus hutang, saya ikhlasin aja anggap sebagai sedekah," jelas ustaz Hanan Attaki.
Sang ustaz juga menjelaskan lebih lanjut, namun jika dilihat lagi dalam konteks lainnya. Jika setelah Anda melihat dan menimbang-nimbang hak yang Anda perjuangkan lebih banyak mudaratnya (merugikan) daripada lebih banyak manfaatnnya maka lepaskan.
"Kalau dalam konteks hak setelah saya timbang lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya terlalu banyak menghabiskan waktu dan energi untuk ini lalu saya mengorbankan banyak hal yang lebih penting dari ini yaudah deh saya fokuskan dengan yang lain. Antara ini saya ikhlaskan atau saya biarkan Allah yang menyelesaikannya. Jadi ada pilihan-pilihan ihsan tersebut dan itu hak kita sebagai orang yang mau memperjuangkan sesuatu yang baik," jelas sang ustaz.