Penyesalan Abidzar Al Ghifari Atas Meninggalnya Uje, Merasa Bersalah karena Hal Ini
- IG @abidzar73
Jakarta, VIVA – Abidzar Al Ghifari ternyata masih menyesali kepergian sang ayah Ustadz Jefri Al Buchori untuk selamanya. Sebagai anak yang cukup dekat dengan ayahnya, Abidzar mengaku sempat menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa mencegah kematian sang ayah akibat kecelakaan pada April 2013 silam.
"Umur 12 tuh aku nyalahin diri sendiri karena kematian papaku," kata Abidzar Al Ghifari, mengutip video YouTube Deddy Corbuzier, Jumat 22 November 2024. Scroll lebih lanjut.
Abidzar Al Ghifari merasa bersalah karena merasa ada andil dalam penyebab meninggalnya Ustadz Jefri Al Bukhori alias Uje. Sebab, saat itu Abidzar sedang mengidamkan punya sepatu baru hingga merengek memintanya kepada almarhum. Akibatnya, ia tidak bisa melarang sang ayah pergi motoran yang ternyata menyebabkannya kecelakaan hingga kehilangan nyawa.
"Tapi emang karena sepatu bang. Aku ngerasa karena aku maksa banget mau beli sepatu, aku akhirnya nggak bisa ngelarang papaku motoran," ujar Abidzar.
Diceritakan oleh anak bungsu Umi Pipik itu, ada sepatu futsal yang sangat diinginkan oleh Abidzar karena tengah menjadi tren di kalangan teman-teman sekolahnya. Ia pun meminta izin pada Uje untuk membeli sepatu tersebut kemudian pergi ke salah satu mall besar di Jakarta.
Abizar Al Ghifari yang kegirangan setelah mendapatkan izin dari Uje langsung pergi ke mall untuk mencari sepatu tersebut bersama Umi Pipik. Tak lama dari kepergian Abidzar dan Umi Pipik itu, Uje ternyata sempat menelepon untuk meminta izin pergi mengendarai motor kesayangannya. Umi Pipik sempat melarang mengingat kondisi Uje saat itu juga sedang sakit. Tetapi, almarhum tetap pergi dengan motor kesayangannya.
"Terus nggak lama umi ditelepon sama almarhum, ngomong izin mau naik motor malam-malam. Sama umi tuh udah dilarang nggak usah kan lagi sakit," jelas Abidzar Al Ghifari.
"Nggak lama ada yang nelepon umi, umi angkat. Nangis sampai jatuh, cabut," tambahnya.
Sejak saat itu lah, Abidzar merasa bersalah karena tidak bisa menahan sang ayah pergi ke luar. Menurutnya, jika saat itu tidak jadi pergi keluar dengan Umi Pipik untuk membeli sepatu, maka Abidzar bisa jadi menjaga ayahnya di rumah atau bahkan ikut menaiki motor tersebut.
"Kalau aku di rumah, kemungkinannya aku bisa ikut sama papaku naik motor mati sekalian, atau aku bisa ngelarang papaku naik motor, akhirnya nggak jadi naik motor, matinya lebih tenang," kata Abidzar.