Jelang Usia 30, Prilly Latuconsina: Jangan Pernah Punya Keinginan Nikah karena Tekanan
- IG @prillylatuconsina96
Jakarta, VIVA – Banyak orang melihat pernikahan sebagai fase hidup yang romantis dan penuh kebahagiaan, namun bagi aktris dan penyanyi Prilly Latuconsina, pernikahan bukanlah hal yang sederhana. Di usianya yang menginjak 28 tahun, bagi Prilly, pernikahan adalah sebuah komitmen yang membutuhkan kesiapan dari berbagai aspek.
"Menikah itu bukan hanya menyatukan kepala dalam satu atap saja, bukannya nyatuin cewek sama cowok. Menikah itu tidak mudah sama sekali, menikah itu harus kesiapan fisik, kesiapan batin, kesiapan ekonomi, kesiapan mental," ungkap Prilly.
Pernyataan Prilly mencerminkan betapa besarnya tanggung jawab dalam sebuah pernikahan. Ia menekankan bahwa kesiapan fisik, batin, dan ekonomi sangat penting, sebab semua ini akan mempengaruhi kualitas hubungan. Pernikahan bukan hanya tentang bahagia bersama, tetapi juga menghadapi tantangan bersama-sama, baik dari segi emosi maupun finansial. Prilly ingin agar setiap orang menyadari bahwa menikah adalah langkah besar yang memerlukan persiapan matang.
Menikah Tanpa Terburu-Buru
Prilly juga memberikan pesan yang cukup relevan bagi generasi muda yang sering merasa tertekan untuk menikah di usia tertentu. Menurutnya, menemukan pasangan yang tepat jauh lebih penting daripada menikah hanya karena tekanan usia atau sosial.
"Kalau kamu belum menemukan orang yang tepat, mau kamu umur berapa, ya jangan nikah," jelasnya. Dalam masyarakat, seringkali ada anggapan bahwa menikah di usia muda adalah tanda kesuksesan dalam kehidupan sosial.
Namun, Prilly mengingatkan bahwa menikah tanpa kesiapan yang cukup atau tanpa menemukan pasangan yang benar-benar cocok dapat berdampak buruk pada kehidupan seseorang.
Sebagai publik figur, Prilly memahami bahwa banyak penggemarnya yang menjadikannya sebagai panutan. Pesannya ini sangat relevan bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk menikah namun belum menemukan orang yang tepat. Tidak perlu terburu-buru, karena setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda.
Jangan Menikah Hanya Karena Tekanan Sosial
Lebih lanjut, Prilly juga menyoroti fenomena tekanan sosial yang kerap kali membuat seseorang terburu-buru untuk menikah. Dalam pandangannya, menikah karena tekanan hanya akan menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
"Jangan pernah punya keinginan nikah karena tekanan, menikah karena kamu yang siap. Pernikahan itu kita harus growth together, jadi jangan pernah kamu merasa tertekan," tegas Prilly.
Tekanan sosial bisa datang dari keluarga, teman, atau bahkan media sosial. Banyak orang merasa tertekan ketika melihat teman-temannya sudah menikah atau memiliki anak, sehingga mereka tergoda untuk segera mengikuti langkah tersebut.
Namun, Prilly mengingatkan bahwa pernikahan yang didasari oleh kesiapan akan lebih kuat dan mampu menghadapi segala tantangan. Kesiapan dalam menjalani pernikahan juga berarti siap untuk tumbuh bersama pasangan, berbagi impian, dan saling mendukung dalam situasi apa pun.
Menariknya, Prilly juga menyoroti pentingnya memperbaiki diri sebelum mencari pasangan hidup. Ia percaya bahwa jodoh adalah cerminan diri, sehingga kualitas diri yang baik akan menarik pasangan yang baik pula.
“Kalau kamu mau cari jodoh yang baik, kamunya dulu jadi orang baik. Karena jodoh itu cerminan diri kita,” ungkap Prilly.
Pernikahan bukan hanya tentang bahagia di awal, tetapi tentang komitmen untuk selalu bersama dalam situasi baik maupun buruk. "Pernikahan itu kita harus growth together," tegasnya.