Anak Meninggal karena Terseret Ombak di Bali, Drummer Matta Band Dapat Firasat Begini

Kaisar Akira Ayman meninggal dunia
Sumber :
  • instagram

Bali, VIVA – Yadi Bachman drummer Matta Band mengungkapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya sang putra Kaisar Akira Ayman. Remaja 16 tahun itu meninggal dunia setelah terseret ombak besar di Pantai Kelingking, Nusa Penida, Bali.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

Kaisar mulanya meminta izin pada keluarga untuk pergi liburan bersama teman-teman sekolah. Rencananya, mereka akan berada di Bali selama seminggu, tetapi di hari keempat kejadian nahas ini justru terjadi. Scroll lebih lanjut ya.

Yadi Bachman alias Wox mengaku tidak ada firasat yang berarti sebelum kepergian anaknya. Tetapi sekitar seminggu sebelum anaknya pergi, Yadi Bachman merasa sangat cemas pada sang anak hingga bertindak sangat over protektif.

Pemilihan Puteri Anak dan Remaja Indonesia 2024, Berikut Daftar Juaranya 

"Feeling nggak, tapi terakhir seminggu lalu itu muncul over protektif, kecemasan pada anak. Untuk firasat mau jadi tenggelam itu nggak ada," kata Yadi Bachman, dalam wawancara secara daring, Jumat 1 November 2024.

Moms, Begini Cara Mudah Mengukur Kemampuan Anak

Yadi Bachman percaya sang anak bisa menjaga diri meskipun berenang di pantai atau laut karena menguasai kemampuan dasar. Namun disayangkan, kondisi ombak yang terlalu besar di kawasan Pantai Kelingking membuat Kaisar meninggal dunia. Yadi Bachman pun tak bisa berbuat banyak kecuali berusaha mengikhlaskan kepergian sang anak.

"Anak saya punya keahlian berenang. Anak saya diles renang, teknik dasar mereka punya. Setelah ngobrol-ngobrol sama Tim SAR di sini yang masalah adalah arus di bawah yang kencang," jelasnya.

Drummer Matta Band, Yadi Bachman dan sang putra, Kaisar Akira Ayman.

Photo :
  • Instagram @bachman.jr

Kendati demikian, keluarga Yadi Bachman tidak mau memperpanjang masalah dengan protes pada pihak manapun. Sang drummer hanya mementingkan bagaimana caranya bisa membawa jenazah sang anak pulang ke kota asalnya untuk dimakamkan.

"Kami pihak korban dari awal nggak mau ada yang menyalahkan pihak mana pun, pihak sekolah atau pengelola wisata. Kita nggak punya fakta-fakta. Saya lebih memilih nggak tahu gimana kronologisnya, yang penting anak saya bisa balik ke Sumedang dan dimakamkan di sini. Kami nggak mau ada masalah," kata Yadi Bachman.

Saat ditemukan pada hari Kamis, jenazah Kaisar masih dalam kondisi tubuh yang utuh. Hanya saja, ada beberapa luka goresan dan sekujur tubuhnya menjadi bengkak.

"Anggota tubuh lengkap karena tenggelam nggak sampai 24 jam. Saya sebagai orang tua ngelihat anak tenggelam, bengkak, banyak goresan karang di kepala dan tangan, kulit terkelupas, saya ngelihat ngeri sih tapi saya lihat ini musibah karena Allah. Saya hanya bisa lihat sisi baiknya dari musibah ini," kata Yadi Bachman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya