Kronologi Terkait Dugaan Pengeroyokan yang Dilakukan oleh Jefri Nichol di Senopati
- IG @jefrinichol
Jakarta, VIVA – Nama Jefri Nichol kembali menjadi perbincangan hangat publik setelah dirinya terseret dalam kasus dugaan pengeroyokan.
Peristiwa yang diduga melibatkan aktor muda berbakat ini terjadi pada dini hari tanggal 10 September 2024 di sebuah tempat makan kawasan Senopati, Jakarta Selatan.
Konfirmasi mengenai pemeriksaan Jefri Nichol disampaikan langsung oleh AKP Nurma Dewi, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan.
Jefri Nichol
- Tangkapan layar
"Betul hari ini dari penyidik Polres Jakarta Selatan sudah meminta keterangan dari JN. Jadi kasus yang dilaporkan adalah 172 atau 351 dugaan pengeroyokan dan penganiayaan," ujar AKP Nurma Dewi di Polres Metro Jakarta Selatan pada Senin, 28 Oktober 2024.
Berdasarkan laporan yang diterima pihak kepolisian, kejadian bermula dari sebuah senggolan kecil antara korban, seorang karyawan swasta berinisial BPY, dengan orang lain. Senggolan tersebut kemudian berujung pada dugaan tindakan kekerasan.
"Kronologinya pukul 02.00 korban keluar membawa teman perempuan, lanjut ada yang menyenggol. Oleh karena itu dia bertanya kepada yang menyenggol teman perempuannya itu. Setelah itu terjadi kasus yang dilaporkan," jelas AKP Nurma Dewi.
Laporan resmi terkait kasus ini baru diterima oleh pihak kepolisian pada pukul 19.30 WIB di hari yang sama. Sejak saat itu, pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap kebenaran di balik dugaan pengeroyokan tersebut.
Jefri Nichol
- Instagram @jefrinichol
Jefri Nichol, yang diduga terlibat dalam insiden ini, telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi pada hari Senin, 28 Oktober 2024. Selama pemeriksaan, aktor film "Surat Cinta untuk Starla" ini dicecar sebanyak 20 pertanyaan oleh penyidik. Meskipun demikian, hingga saat ini Jefri Nichol belum memberikan keterangan resmi terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Kasus dugaan pengeroyokan yang melibatkan Jefri Nichol masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian masih terus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap seluruh fakta yang terjadi. Pelapor dalam kasus ini berinisial HM, sementara identitas terlapor lainnya masih dalam proses lidik.
