5 Kritik Ferry Irwandi ke Willie Salim: dari Konten Giveaway hingga Kebohongan soal Pendapatan Rp1 M
- Istimewa
Jakarta, VIVA – YouTuber Ferry Irwandi baru-baru ini melontarkan kritik tajam terhadap konten kreator TikTok, Willie Salim, dalam video terbarunya yang diunggah pada Selasa, 3 September 2024.
Ferry menyoroti beberapa aspek yang dianggapnya bermasalah dalam cara Willie mempresentasikan dirinya di dunia maya, terutama terkait dengan klaim dan konten yang dibagikannya kepada pengikutnya.
1. Kebanggaan atas Jumlah Pengikut TikTok
Willie Salim, yang terkenal melalui TikTok, sering mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian akun TikTok-nya yang berada di peringkat tinggi secara global dalam jumlah pengikut.
Dalam berbagai kesempatan, ia meminta lebih banyak orang untuk mengikutinya demi membanggakan Indonesia. Namun, menurut Ferry, hal ini seharusnya bukanlah sesuatu yang dibanggakan, karena banyaknya pengikut bukanlah ukuran kesuksesan atau kebanggaan nasional.
"Nggak ada yang namanya lu akan mengharumkan nama bangsa Indonesia kalau lu punya 50 juta subscriber atau lu jadi orang dengan subscriber terbanyak di dunia, di asia, atau di asia tinggara, yang bangga paling lu sendiri, pacar lu atau keluarga lu," kata Ferry.
2. Kelas Online untuk Audiens yang Tidak Tepat
Selain itu, Willie Salim juga diketahui membuka kelas online untuk para content creator yang dinamai Wisakademi. Ferry mengkritik langkah ini, menyebut bahwa mayoritas penonton Willie adalah anak-anak, sehingga menawarkan kelas berbayar kepada mereka dinilai tidak relevan.
Menurut Ferry, Willie seharusnya memahami audiensnya lebih baik sebelum memasarkan produk digital yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
3. Kritik Narasi "From Zero to Hero"
Ferry juga menyinggung narasi yang sering digunakan Willie dalam kontennya, yaitu kisah "from zero to hero". Ia berpendapat bahwa narasi ini tidak sesuai dengan latar belakang Willie yang sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup berada.
Kritik ini diarahkan untuk menekankan bahwa Willie seharusnya lebih jujur tentang asal-usulnya.
"Udah-udahilah cerita zero to hero yang benar-benar nggak masuk akal, jangan sampai lu ceritain kalau lu mulai dari nol buat konten kekayaan itu dari endorsement dan dunia content creator," ujar Ferry.
4. Klaim Pendapatan Rp 1 Miliar
Tidak hanya itu, Ferry juga membongkar klaim Willie tentang pendapatan fantastisnya dari TikTok. Willie pernah mengaku mendapatkan Rp1 miliar dalam satu kali siaran langsung di TikTok dalam mengafiliasi produk dari suatu brand.
Namun, Ferry membantah klaim ini dan mengatakan bahwa pendapatan Willie dari siaran langsung di TikTok hanya berkisar Rp35 juta per jam, sehingga jauh dari angka yang disebutkan sebelumnya.
"Mustahil lu dibayar pendapatan Rp1 miliar dalam satu kali live, karena di dalam media sosial lu, lu cantumin kontak bisnis dan orang bisa tinggal tanya berapa rate lu sebenarnya sekali live, yang mana nilainya satu jam Rp35 juta," ungkapnya.
5. Kritik Terhadap Pernyataan "Mental Pengemis"
Kritik terakhir yang paling disorot adalah tentang konten Willie yang menyebut bahwa mental masyarakat Indonesia adalah "mental pengemis" karena sering meminta uang atau hadiah kepada dirinya.
Menurut Ferry, pernyataan ini sangat ironis, mengingat Willie sendiri dikenal melalui konten bagi-bagi hadiah dan giveaway yang justru mempromosikan budaya tersebut.
Meskipun Ferry melontarkan berbagai kritikan terhadap Willie Salim, ia juga menyebut bahwa Willie memiliki beberapa kelebihan yang perlu diapresiasi.
Willie memiliki kesadaran dalam menjaga privasi data pribadi dan keluarganya, yang dinilai penting di era digital saat ini. Selain itu, Ferry mengakui bahwa Willie menunjukkan kepedulian kepada orang lain melalui berbagai inisiatifnya.
Pengaruh Willie yang besar, terutama di kalangan anak muda Indonesia, juga dianggap sebagai potensi positif yang bisa diarahkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.