Ditawari Jadi Anggota Dewan Meski Ijazah Cuma SD, Inul Daratista: Sampe Janji Dikasih Job Nyanyi

Inul Daratista
Sumber :
  • IG @inul.d

Jakarta, VIVA – Penyanyi dangdut Inul Daratista, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman menarik terkait tawaran untuk bergabung sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meski ia hanya berijazah Sekolah Dasar (SD).

DPR Ingatkan Target Prabowo Sidang Tahunan DPR di IKN pada 2028 Wajib Dilaksanakan

Dalam unggahannya di media sosial, Inul mengungkapkan bahwa ia ditawari kesempatan untuk menjadi anggota dewan oleh sebuah pihak yang mengaku siap untuk mengatur segala kebutuhan administrasi dan memberikan dukungan di belakang layar.

"Yang nawarin banyak tapi aku bilang, aku cuma lulusan SD dan SMP cuma setengah, terus mereka jawab gampang ntar bisa diatur, ntar kita jadi mentormu di belakang, terus aku lihat di belakang mana?," tulis Inul, seperti dikutip pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Undang Kapolda NTT, Komisi III DPR Gelar Rapat Bahas Pemecatan Ipda Rudy Soik

"Nawarin aku sampe ngajakin meeting, sampe ketemuan, sampe janji di kasih job nyanyi segala, enggak bahaya tah?” sambungnya. 

Inul Daratista dan Adam Suseno

Photo :
  • instagram @inul.d
Menjawab Kritik, Melly Goeslaw Buktikan Disiplin di Gedung Parlemen

Meskipun tawaran tersebut disertai dengan janji dukungan dan fasilitas, Inul tampaknya tidak tertarik untuk melanjutkan tawaran tersebut. 

"Halah ujug-ujug ntar nombok kalau kepanasan, mending panasin dapur restoku aja, melayani tamu makan dan dapat cuan halal, best," ungkapnya.

Wanita kelahiran 21 Januari 1979 itu juga menunjukkan kebingungannya melihat banyak artis terjun ke dunia politik, dan mengusulkan dengan nada bercanda tentang kemungkinan mendirikan "Partai Dangdut" untuk mewakili suara pecinta dangdut.

"Bingung sendiri, pada masuk partai semua dan kursi DPR. Terus aku enaknya partai apa ya? Partai dangdut piye menurutmu? atau partai Adam Ayem?” ujarnya.

Inul Daratista dan Adam Suseno

Photo :
  • VIVA / Aiz Budhi

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tawaran tersebut juga mencakup kemungkinan biaya dan investasi yang besar, dan ia meragukan kelayakan dan risiko dari tawaran tersebut.

“Terus biayanya? dari kita, ya bisa juga kalau ikutan kolaborasi, wah bisa jual saham jual aset nih kalau terlanjur panas, enggak bahaya tah?” ungkapnya.

Meskipun tawaran tersebut tampaknya tidak sesuai dengan minatnya, Inul tetap pada pendiriannya untuk fokus pada karier hiburan dan bisnisnya sendiri, sambil bercanda tentang kemungkinan mendirikan partai politiknya sendiri di masa depan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya