Kaesang Pangarep Koreksi Cara Public Speaking Marshel Widianto
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)
Jakarta, VIVA – Marshel Widianto diusung Partai Gerindra menjadi calon wakil walikota Tangerang Selatan pada Pilkada 2024. Pandji Pragiwaksono dan Nikita Mirzani turut melayangkan kritik pedas yang sepakat bahwa Marshel belum layak untuk menjadi orang nomor dua di Tangsel.
Menurut Nikita Mirzani, pria berambut keriting itu belum memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memimpin warga Tangsel. Butuh beberapa tahun lagi supaya komedian tersebut dapat dikatakan matang menjadi pemimpin. Niki juga menilai Marshel mempunyai sikap yang kurang baik, seperti penjilat, tidak disiplin, hingga penghianat.
Tak hanya itu, Kiky Saputri turut mengomentari pilihan Marshel untuk maju di kontestasi Pilkada 2024. Entah di media sosial maupun saat menjadi pengisi sitkom Lapor Pak!
Kini, Marshel Widianto aktif blusukan yang dibagikan di media sosial. Pria berzodiak Gemini ini menanyakan warga Tangsel perihal masalah yang ada di lingkungan mereka hingga harapannya.
Marshel Widianto hadir di Podcast Depan Pintu yang dipandu oleh Kaesang Pangarep, Kiky Saputri dan, Ate. Ate bertanya tanggapan Marshel perihal kontroversi pencalonannya menjadi calon walwalkot Tangsel.Â
"Ini sudah perintah dari partai," ujar Marshel.
Marshel mengaku dirinya sudah menunjukkan loyalitas terhadap Partai Gerindra. Sayang, ucapan Marshel bak dianggap angin lalu dan malah disambut tawa oleh Kiky, Ate dan Kaesang.
"Lu aja gak yakin sama omongan lu. Tadi lu nyengir-nyengir," timpal Kiky.Â
Marshel memperlihatkan sikap yang kurang serius saat menjawab pertanyaan penting. Padahal Kaesang berharap di momen itu Marshel dapat mempromosikan diri untuk menyakinkan calon rakyatnya. Ia juga terlihat grogi dan kerap mengalihkan pembicaraan.Â
Tak jarang jawaban Marshel pun terkesan menggantung dan kebingungan. Entah takut salah atau memang tidak menguasai pertanyaan seputar kondisi masyarakat Tangerang Selatan.
Kaesang Pangarep pun beberapa kali menginterupsi public speaking Marshel yang terbilang masih berantakan. Terutama saat sesi latihan debat versus Kiky Saputri di podcast tersebut.Â
"Untuk pembelajaran debat jangan ngomong pakai 'mungkin' harus yakin bahwa itu adalah poinnya yang bener," sela Kaesang ketika Marshel menjawab pertanyaan debat perihal kelemahan pemberantasan korupsi.Â
Lanjut ke pertanyaan selanjutnya terkait cara meningkatkan taraf hidup warga Tangsel. Kiky Saputri berhasil menjawab dengan lugas dan tegas.
Sementara Marshel belum sempat menyelesaikan jawabannya tetapi Ate sebagai time keeper sudah menghitung mundur waktu yang segera habis. Di situ Marshel seketika grogi dan hilang fokus sehingga banyak menggunakan kata 'e'.
"Pembelajaran untuk public speaking, kurangi kata 'e'Â dan mending diam," ujar Kaesang ke Marshel.
"Kalau misal lagi bingung cari jawaban, lihat aja di muka-muka (audiens)," imbuh suami Erina Gudono itu.
Kaesang Pangarep kembali menegaskan agar Marshel meminimalkan penggunaan kata 'mungkin' dan harus lebih meyakinkan lagi.Â
"Terima kasih Pak," jawab Marshel.Â