Alasan Cut Intan Nabila Baru Berani Lapor Polisi Padahal 5 Tahun Alami KDRT
- IG @cut.intannabila
Jakarta, VIVA – Selebgram, Cuti Intan Nabila menyebut bahwa tindak KDRT yang dilakukan sang suami, Armor Toreador terhadapnya sudah berlangsung selama lima tahun.
Selama itu ia memendam sendiri penderitaan tanpa berani melaporkan kasus ini ke polisi. Selama itu pula ia berharap sang suami dapat berubah jadi lebih baik.
Namun, bukannya berubah, Armor justru makin beringas melakukan kekerasan fisik, bahkan di depan anak-anaknya.
Konferensi Pers Cut Intan Nabila
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
“Dulu saya berharap banget sebenarnya kalau dia (Armor) tuh bisa berubah,” ujar Intan Nabila kepada wartawan di Jakarta Pusat Senin, 19 Agustus 2024.
“Cuma terakhir itu saya merasa kalau (yang dilakukan Armor) bukan cuma mengancam nyawa saya, tapi juga nyawa anak-anaknya. Akhirnya saya putuskan melapor demi anak-anak saya,” sambungnya.
Belajar dari pengalamannya, Nabila berharap para perempuan yang juga menjadi korban KDRT sepertinya jangan takut untuk buka suara dan mencari keadilan menindak tegas pelaku.
“Pasti di luar sana banyak banget perempuan yang masih diam,” imbuhnya.
“Ayo kita sama-sama bersuara, ayo kita tindas segala kekerasan dalam rumah tangga. Karena trauma itu sembuhnya lama. Jangan sampai ada orang-orang yang masih kayak Intan yang dulu,” sambungnya.
Sebelumnya, Armor berhasil diringkus di wilayah Kemang, Jakarta Selatan pada Selasa, 13 Agustus 2024 lalu. Kepada polisi, Armor mengaku sudah lebih dari lima kali melakukan kekerasan fisik atau KDRT terhadap Intan Nabila. Hal itu sudah ia lakukan sejah 2020 silam.
Armor Toreador, suami dari Cut Intan Nabila, ditangkap polisi.
- VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)
"Sudah lebih dari lima kali dari tahun 2020," kata Armor Toreador saat konferensi pers di Polres Bogor, Rabu 14 Agustus 2024 siang.
Bahkan, dia juga mengakui kerap melakukan kekerasan fisik terhadap Intan Nabila di depan anak-anaknya.
Kini, Armor telah ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT dan ditahan. Armor dijerat pasal berlapis mulai dari KDRT hingga penganiayaan.
