Angela Lee Sempat Terlilit Utang Rp25 Miliar, Ada Kaitan dengan Kasus Penggelapannya?
- IG @anglalee87
Jakarta, VIVA – Angela Lee ditangkap oleh pihak kepolisian menyusul dengan kasus penipuan dan penggelapan uang melalui penjualan tas mewah. Kasus ini bermula saat Angela membeli tas pada korbannya melalui perantara dan dibayar lancar ketika melakukan transaksi pertama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkap, Angela Lee kembali membeli tas sebanyak 15, dengan merek Hermes dan Louis Vuitton. Berbeda dengan pembelian sebelumnya, pembelian ini dilakukan langsung kepada korban. Scroll untuk info selengkapnya!
Namun sayangya, Angela Lee baru membayar angsuran sekali dari perjanjian yang telah disepakati. Angela juga dilaporkan tak pernah lagi membayar 15 tas yang dibelinya dari korban. Korban pun mengalami kerugian hingga Rp3,2 miliar. Uang tersebut kemudian digelapkan dan dipakai untuk membayar utang yang selama ini dimiliki Angela Lee.
"Untuk apa uang itu digunakan oleh tersangka AC alias AL itu untuk membayar utang pada seseorang," kata Ade kepada awak media, Kamis 15 Agustus 2024.
Jika Kembali ke tahun 2018 lalu, Angela Lee sempat terlilit utang hingga Rp25 miliar. Kasus ini terkait dengan bisnis jual beli tas mewah.
Saat itu, Angela Lee memiliki keinginan untuk mengembangkan bisnis jual beli tas mewahnya. Dia kemudian mendapatkan pinjaman dari seseorang. Namun sayangnya, bunga pinjaman tersebut cukup tinggi alhasil dirinya kesulitan untuk membayar.
Kuasa hukum Angela Lee, Hendri Indraguna juga mengungkap bahwa kliennya kala itu sempat menggadaikan 40 buah tas mewah untuk membayar sejumlah utang-utangnya. Namun sayangnya, nasib malah tidak berpihak padanya. Angela malah kembali menelan pil pahit tatkala penadah tersebut meminta Angela Lee mengambil semua tas yang digadaikannya.
"Barang yang digadaikan Angela ada banyak 40an. Itu kalau tebus kita jual itu masih ada selisih setengahnya. Ada uang Rp4-5 miliar untuk bayar reseller-reseller semua. Jadi masalahnya, ketika ketemu si D mau tebus satu-satu dia maunya semuanya," kata dia saat itu dalam program Rumpi.
Hendra mengaku saat itu kliennya tidak bisa memenuhi keinginan tersebut. Terlebih, menebus 40 tas mewah yang digadaikan juga bukan jumlah yang sedikit.
"Uangnya siapa? Kita carikan pembeli dulu lalu tebus satu-satu, ini enggak mau, maunya semuanya. Kami harus cari pembeli segitu banyak dari mana," kata dia melanjutkan.
Hendri kemudian menjelaskan, Angela Lee mencoba mencari solusi dengan mencari pembeli lain untuk membeli sejumlah tas mewah yang digadaikan kliennya kepada D. Namun ternyata, D tidak mengizinkannya.
"Kedua kami ajak reseller ketemu ini kan barang dagang kalian, udah tebus aja Rp100 juta ambil 200 juta. Tebus 200 juta ambil 400 juta, kan beres. Enggak mau, kita sudah pinjamin barang kok masih ditagih uang kan jadi repot. Kita carikan pembeli dulu dapat kita tebus. Pembeli sudah ada nih, begitu kita mau ketemu si D ini, enggak boleh," kata dia.
Kasus semakin memanas tatkala salah satu reseller membuat pernyataan kalua Angela Lee kabur ke luar negeri membawa uang miliknya. Tak hanya menyebarkan informasi tersebut, orang itu juga datang ke tempat kerja Angela Lee dan merusak barang-barangnya.
"Pada saat ini berjalan, tau-taunya si reseller ini langsung buat gosip Angela kabur bawa uang ke luar negeri dan lain-lain. Anarkis lah, datang ke tempat kerjanya dirusaklah semua. Kenapa dirusak? Angel cari uang untuk bayar yang punya uang. Ini dirusak satu-satu dimatikan usaha Angela. Masuk ke Lambe Turah, dibully-lah," kata dia.