Alasan Cassandra Lee dan Ryuken Lie Menunda Momongan Hingga 5 Tahun
- IG @cassandraslee
Jakarta, VIVA – Pasangan selebriti Cassandra Lee dan Ryuken Lie telah resmi mengikat janji suci pernikahan pada hari Kamis, 8 Agustus 2024.
Prosesi pemberkatan sakral berlangsung khidmat di Gereja Sungai Yordan, Jakarta, dengan dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat kedua mempelai.
Kabar bahagia ini pertama kali dibagikan oleh Cassandra melalui akun media sosialnya. Foto-foto pernikahan yang penuh haru dan romantis langsung menyita perhatian publik dan banjir ucapan selamat dari para penggemar serta rekan sesama artis.
Cassandra Lee dan Ryuken Lie
- IG @cassandraslee
Meskipun telah resmi menjadi suami istri, Cassandra dan Ryuken mengungkapkan bahwa mereka telah sepakat untuk menunda memiliki anak dalam beberapa tahun ke depan.
"Kami berdua sepakat untuk menunda memiliki momongan," ujar Cassandra.
"Kami berencana untuk memiliki anak pada usia pernikahan 4-5 tahun. Namun, kami serahkan pada rencana Tuhan untuk kami," sambungnya.
Keputusan Cassandra dan Ryuken untuk menunda momongan tentu saja menarik perhatian publik. Ada beberapa alasan yang mendasari keputusan tersebut. Pertama, keduanya ingin lebih dulu membangun pondasi yang kuat dalam pernikahan mereka. Mereka ingin saling mengenal lebih dalam dan menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai suami istri.
Cassandra Lee dan Ryuken Lie
- IG @cassandraslee
Kedua, persiapan mental dan psikologis menjadi faktor penting. Ryuken menjelaskan, memiliki anak merupakan tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan mental dan emosional yang matang.
"Memiliki anak berarti kita harus siap dengan tanggung jawab besar, bukan sekadar memiliki anak," tegasnya.
Selain itu, persiapan finansial juga menjadi pertimbangan utama. Cassandra dan Ryuken menyadari bahwa membesarkan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari biaya persalinan, pendidikan, hingga masa depan anak, semuanya harus dipersiapkan dengan matang.
“Kami harus memikirkan biaya dari lahir hingga kuliah anak. Jadi, dari sisi keuangan, kami harus siap. Selain itu, sebagai orang tua, kami juga harus bisa mengontrol emosi dengan baik,” tandasnya.
Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing
Majelis Masyayikh kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang strategis.
