Idap Hipertiroid Sampai Tak Bisa Bicara dan Berdiri, Kakak Indra Bruggman Udah Punya Pikiran Jelek
- instagram Indra Bruggman
Jakarta, VIVA – Aktor Indra L Bruggman terbuka soal kondisi kesehatannya. Dalam akun TikToknya, Indra Bruggman mengungkap bahwa dia sempat didiagnosis penyakit hipertiroid beberapa tahun lalu.
Lantaran penyakitnya tersebut, Indra Brugman sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Melaka, Malaysia. Kakak Indra Bruggman, Ranny Maliana Bruggman pun menceritakan bagaimana kondisi adik tercintanya dua tahun lalu. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!
Di hadapan Dewi Perssik, Rian Ibram, Caren Delano dan Nassar, Ranny mengungkap kondisi Indra Bruggman yang begitu parah di tahun 2022 lalu.
"Waktu dua tahun lalu, dia kan kena serangan yang lagi parah-parahnya sampai dia enggak bisa berdiri. Kita kan bawa ke Melaka kita cek di sana, dicek darah lengkap segala macam," kata dia dikutip dari potongan video yang di Instagram @lambegossiip, Selasa 13 Agustus 2024.
Kondisi sang adik yang parah kala itu, membuat Ranny sendiri sempat memiliki pikiran buruk terhadap nasib adiknya. Terlebih saat itu, kondisi Indra Bruggman yang sudah tidak bisa berbicara dan berdiri.
"Waktu itu aku sudah sampai punya pikiran jelek, kebawa pulang nggak. Dia sudah sampai dalam kondisi nggak bisa ngomong, nggak bisa berdiri di kursi roda, kepalanya aja nggak bisa keangkat,” ungkapnya.
Ranny juga mengatakan, sang adik yang populer lewat sinetron Jinny oh Jinny itu sering memanggil nama mendiang ayahnya. Hal itu membuatnya semakin berpikiran negatif.
"Aku sama suami, karena kita pergi cuman bertiga. Dia juga sudah nyebut, lagi kondisi panas, demam tinggi sudah panggil Almarhum papa terus. Jadi kita kan gimana gitu ya, orang yang lagi sakit parah panggil orang-orang yang udah meninggal kan pikiran kita udah jelek," kata dia.
Saat kondisi tersebut, kata Ranny sang adik juga belum bisa dirawat inap oleh pihak rumah sakit di Melaka. Hingga akhirnya dia baru bisa dirawat setelah beberapa hari kemudian lantaran kondisinya yang sudah sangat drop.
"Akhirnya dibawa ke rumah sakit tapi nggak bisa rawat inap, karena belum boleh harus balik lagi. Besoknya masih demam, dia udah enggak berdaya baru dokternya bilang 'saat ini harus masuk' karena semuanya udah drop, tekanan darahnya turun, segala macam. Dia dibawa ngomong juga udah kayak enggak nyambung, itu yang bikin kita sedih," kenangnya.