Terkenal Banyak Teman, Begini Tips PDKT dari Jerome Polin
- Tangkapan layar YouTube Deddy Corbuzier
Jakarta, VIVA – Jerome Polin merupakan salah satu YouTuber dan Content Creator yang punya banyak teman bukan hanya Indonesia tetapi juga di Jepang. Bagaimana tidak, sifatnya yang ramah dan supel membuat Jerome Polin jadi mudah berinteraksi dengan orang lain tanpa merasa canggung.
Cara paling jitu menurut Jeroma Polin untuk mulai pendekatan atau PDKT dengan orang yang baru dikenal adalah dengan memberikan makanan atau mengajak makan.
Dengan cara itu, Jerome Polin merasa jadi bisa mencairkan suasana dan punya lebih banyak topik untuk dibicarakan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Senjataku untuk efektif kenalan adalah makanan. Jadi misalnya lagi meeting suasananya tegang, aku ajak keluar buat makan," ungkap Jerome Polin, dalam acara Media Gathering Share a Ritz, Share a Connection, di Jakarta, Jumat 9 Agustus 2024.
Ada tips supaya bisa lebih luwes ketika berkenalan dengan orang lain dari Jerome Polin. Pertama, adalah bagaimana menunjukkan ketertarikan pada orang yang menjadi lawan bicara.
Misalkan, dengan banyak bertanya dan mendengarkan penjelasan orang tersebut dengan seksama, maka minat untuk terus berinteraksi akan semakin meningkat.
Kuncinya adalah menjadi pendengar yang baik maka orang yang baru dikenal akan memberikan nilai positif untuk kita.
"Dengan kita tertarik sama orang atau kepo kita jadi bisa bangun banyak hal. Orang itu akan suka kalau kita tunjukkan interest. Misalkan kalau lagi ngomong bukannya berdebat, tapi kita sebagai pendengar yang baik," jelas Jerome Poline.
"Ketika kita jadi pendengar yang baik, nggak bikin orang ngerasa di-judge, nggak ngerasa beda, jadi dia akan ngobrol terus. Dengan begitu jadi banyak ngomong sama dia. Dia juga mungkin share ilmu yang mungkin belum aku dapatin," tambahnya.
Kedua, Jerome Polin juga menekankan pentingnya menurunkan ego ketika sedang bersama lawan bicara yang baru dikenal.
Menjadi pendengar yang baik berarti mau menerima perkataan yang dilontarkan oleh lawan bicara sehingga ia tidak merasa diabaikan atau disalahkan atas perkataannya.
"Tapi susah karena masing-masing kita punya pride. Apalagi ngomong sama orang yang lebih muda, pasti ada rasa 'gue lebih tahu' dan gimana caranya supaya kita bisa meredam ego kita, mengosongkan gelas kita, jadi pendegar yang baik," ungkap Jerome Polin.