Diego Tak Masuk Timnas U-16, Darius Sinathrya Sebut Putranya Fokus Karier Profesional di Eropa
- VIVA.co.id/Isra Berlian
Jakarta, VIVA – Putra kedua Donna Agensia dan Darius Sinathrya, Diego Sinathrya diketahui sempat mendapat panggilan untuk seleksi timnas U-16 beberapa waktu lalu. Namun sayangnya Diego gagal masuk dalam squad Timnas.
Meski demikian, ternyata Donna dan Darius mengaku tetap memberikan support untuk sang putra. Dia juga sempat memberikan pengertian kepada sang putra yang gagal masuk ke dalam squad timnas U-16. Scroll lebih lanjut.
“Itu udah lama banget tapi ya kita support kasih semangat lah. Aku selalu bilang kan kalau timnas itu pengabdian, jadi kalau memang pantas dipanggil ya harus siap. Ya kalau enggak ya gapapa juga ya dia fokus di karirnya yang lain,” kata Darius Sinathrya saat ditemui awak media di kawasan SCBD Jakarta Pusat, Jumat 9 Agustus 2024.
Lebih lanjut diungkap oleh sang ayah, putra keduanya kini tengah fokus untuk karir profesional sepak bolanya di Eropa.
“Tapi tetap untuk karir profesional football di Eropa untuk next season akan stay di Portugal,” kata Darius.
Di sisi lain, diungkap Donna Agnesia putranya juga tengah fokus untuk berlatih saat ini. Diego juga kata Donna sampai tidak mengambil waktu libur demi berlatih sepak bola. Donna menyebut sang putra juga sudah bangkit dan mulai sibuk berlatih.
“Ya apalagi dia bener-bener enggak liburan, bener-bener selesai tesnya segala macem cuman latihan-latihan aja di rumah, anaknya tetap positif kok,” sambung Donna.
Donna Agnesia dan Darius Sinathrya bersama putranya Diego Andres Sinathrya
- Instagram @darius_sinathrya
Di sisi lain, Darius mengungkap nantinya jika memang Diego mendapat kesempatan seleksi di timnas, maka dia akan kembali mengikuti seleksi tersebut.
“Ya itu tergantung pelatih. Kita mau coba tapi kalau enggak dikasih kesempatan kan ya gak bisa juga. Cuman balik lagi yang bisa masuk ke timnas ya yang terbaik, tapi kalau anaknya mau ya silahkan,” ujar dia.
IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak
Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.
