Rahasia di Balik Keputusan Tengku Firmansyah Menjadi Tukang Las di Kanada
- IG @tengku_firmansyah
Jakarta, VIVA – Tengku Firmansyah, aktor yang namanya melejit lewat sinetron “Tukang Ojek Pengkolan”, kini menjalani kehidupan baru yang jauh berbeda dari dunia hiburan.
Bersama sang istri, Cindy Fatika Sari, ia memutuskan untuk merantau ke Kanada dan memulai babak baru sebagai seorang tukang las.
Tengku Firmansyah
- IG @tengku_firmansyah
Keputusan mengejutkan ini menjadi sorotan publik. Pasalnya, aktor 46 tahun tersebut meninggalkan dunia hiburan dan memilih profesi yang jauh dari bayangan publik.
Namun, melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @tengku_firmansyah, ia tampak begitu menikmati pekerjaannya yang baru.
Dalam salah satu unggahannya, Tengku Firmansyah menjawab pertanyaan netizen mengenai alasannya tidak melanjutkan karier sebagai pilot, mengingat ia sudah memiliki lisensi Commercial Pilot License (CPL).
Aktor kelahiran Bandung ini menjelaskan bahwa ia ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Udah punya CFL FAA tapi musti ambil lagi lecense Canada kalo mau terbang di sini. Tapi kalo jadi pilot nanti sering pisah sama keluarga,” tulisnya.
“Pengin yang tiap hari ketemu,” tambahnya.
Belum lama ini, Tengku Firmansyah juga mengunggah foto dirinya di Instagram yang menunjukkan wajahnya yang kotor akibat debu usai bekerja.
Dalam foto tersebut, ia tampak duduk di bangku kayu sambil mengenakan celana pendek dan kaus abu-abu. Di belakangnya, terlihat tas selempang hitam dan botol air minum yang tergeletak di meja.
"Biar muka cemong-cemong tapi seru bisa ke tempat kerja nyantai pake celana pendek ini lagi nunggu mau di jemput sama gebetan baru," tulis Tengku Firmansyah dalam caption unggahannya.
Diketahui bahwa Tengku Firmansyah bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Edmonton Exchanger, sebuah perusahaan manufaktur yang menangani proyek-proyek besar.
Jari Tengku Firmansyah Sempat Terjepit Saat Menjadi Tukang Besi di Kanada
Tengku Firmansyah dan Cindy Fatikasari belum lama ini mengejutkan publik dengan keputusan mereka untuk meninggalkan Indonesia dan memulai kehidupan baru di Kanada.
