Adhisty Zara Datang ke Kajian, Ungkapkan Pertanyaan Dalam Tentang Disakiti

Adhisty Zara
Sumber :
  • ist

Jakarta, VIVA –  Aktris Adhisty Zara menjadi sorotan saat hadir di acara kajian Ustaz Hilman Fauzi. Zara—sapaannya dalam acara itu mengajukan pertanyaan kepada Ustaz Hilman. Dalam kajian itu Zara tampak sulit menahan tangis saat menanyakan perihal sakit hati.

Bertabur Bintang! Film Tukar Takdir Gaet Nicholas Saputra, Marsha Timothy hingga Meriam Bellina

“Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada situasi di mana kita merasa terluka atau disakiti oleh orang lain. Pertanyaan yang sering muncul adalah siapa yang harus kita maafkan terlebih dahulu, diri kita sendiri atau orang yang menyakiti kita?” tanya Zara.

Adhisty Zara

Photo :
  • instagram
Berawal dari Peran, Adhisty Zara Kini Mantap Berhijab?

Untuk menjawab pertanyaan ini, Ustaz Hilman mengatakan, kita perlu memahami lebih dalam tentang hubungan kita dengan Allah, orang tua, dan diri sendiri.

1. Memperbaiki Hubungan dengan Allah

Adhisty Zara ke Psikolog Hingga Psikiater Gegara Stres Berat, Gak Bisa Berhenti Nangis Berjam-jam

Menurut Ustaz Hilman Fauzi, ada tiga hubungan utama yang harus kita perbaiki agar hati kita dapat diperbaiki oleh Allah. Yang pertama adalah hubungan kita dengan Allah.

Ketika kita merasa disakiti atau dilukai, penting untuk merenungkan hubungan kita dengan Tuhan. Seringkali, rasa sakit yang kita alami adalah cara Allah untuk menunjukkan bahwa kita mungkin telah menjauh dari-Nya.

Ini bisa disebabkan oleh dosa atau maksiat yang kita lakukan. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus diambil adalah istighfar atau memohon ampunan kepada Allah sebagai bentuk perbaikan hubungan spritual kita. 

2. Memperbaiki Hubungan dengan Orang Tua

Langkah kedua, Ustadz Hilman menjelaskan bahwa kita harus memperbaiki hubungan kita dengan orang tua. Dalam ajaran Islam, terdapat dua dosa yang balasannya disegerakan di dunia.

Yang pertama adalah dosa anak yang menyakiti hati orang tua hingga menyebabkan kesedihan mendalam. Hukuman untuk dosa ini sering kali segera dirasakan di dunia sebagai bentuk pembalasan. Yang kedua adalah dosa seseorang yang mendzolimi orang lain, yang juga akan mendapatkan balasan di dunia.

Ketika kita merasakan sakit dari orang lain, ada kemungkinan bahwa ketidaknyamanan tersebut berkaitan dengan hubungan kita dengan orang tua atau keluarga. Bisa jadi, ada hal-hal yang belum diselesaikan atau hubungan yang belum diperbaiki dengan orang tua atau keluarga, yang menyebabkan Allah menghadirkan rasa luka dalam hidup kita sebagai pengingat.

3. Memperbaiki Hubungan dengan Diri Sendiri

Langkah ketiga adalah memperbaiki hubungan kita dengan diri sendiri. Ustaz Hilman Fauzi juga mengungkapkan pentingnya menyayangi hati, tubuh, dan diri kita sendiri.

Jika selama ini kita tidak peduli atau tidak menghargai diri kita sendiri, maka kita mungkin merasa sulit untuk menghadapi atau memaafkan orang lain. Menghargai dan mencintai diri sendiri adalah langkah penting untuk menyembuhkan hati dan memulai proses pemulihan dari rasa sakit yang kita alami.

Memaafkan Diri Sendiri atau Orang Lain Terlebih Dahulu?

Ustadz Hilman menekankan bahwa kita perlu memulai dengan memaafkan diri sendiri sebelum memaafkan orang lain

"Kita tidak mungkin bisa memaafkan orang yang menyakiti kita jika hati kita belum ridho, belum menerima," ujarnya.

Memaafkan diri sendiri berarti mengatasi perasaan bersalah, penyesalan, atau ketidakpuasan yang mungkin kita rasakan terhadap diri kita sendiri. Ini adalah proses penting untuk membersihkan hati kita dari beban emosional yang menghalangi kemampuan kita untuk memaafkan orang lain secara tulus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya