Tengku Firmansyah Ungkap Sulit Jadi Tukang Besi di Kanada, Salah Sedikit Bisa 'Ketebas'
- IG @tengku_firmansyah
Kanada, VIVA –Tengku Firmansyah dan Cindy Fatikahsari diketahui telah menetap di Kanada. Melepaskan atribut keartisannya, Tengku Firmansyah kini beralih profesi menjadi tukang las di Kanada.
Suami dari Cindy Fatikahsari ini disebut-sebut bekerja di perusahaan yang bergerak bidang bengkel manufaktur dan pemeliharaan terpadu bernama Edmonton Exchanger. Scroll lebih lanjut.
keterangan sang anak, Tengku Syaira Anataya, Tengku Firmansyah sudah bekerja selama 1,5 bulan. Selama 1,5 bulan bekerja sebagai tukang besi di Kanada, Tengku Firmansyah juga sering berbagi kisah di akun Instagramnya.
Salah satunya tentang bagaimana sulitnya bekerja sebagai tukang las di Kanada. Saking sulitnya dari 9 pekerja yang masuk bersama dengannya, 3 diantaranya diketahui memilih mengundurkan diri.
"The yellow head, alias anak baru.. dari 9 orang sebulan yang lalu sekarang tinggal 6 orang," tulis dia.
Tengku Firmansyah juga mengungkap salah satu pekerja di sana yang berusia 17 tahun memilih mundur lantaran terlalu berat. Bahkan seniornya di perusahaan itu juga mengaku betapa beratnya pekerjaan seorang tukang las di perusahaan itu.
"Barengan saya ada yang umur 17 tahun hari pertama baru kerja 5 jam udah enggak kuat karena terlalu berat katanya. Kata senior-senior sih emang kerjaan ini enggak buat semua orang. Bismillah tuntun saya ya Allah biar kuat dan lancar ke depannya aamiin," tulis Tengku Firmansyah.
Lebih lanjut diungkap Tengku Firmnasyah bagian tersulit dari pekerjaannya adalah ada banyak hal yang perlu dipelajari. Belum lagi beban dari besi yang harus diangkat untuk digrinda. Saking beratnya, Tengku Firmansyah mengaku satu bulan bekerja di sana berat badannya langsung turun hingga 7kg.
"Banyak yang mesti dipelajari dan besi yang musti diangkat-angkat dan digrinda.. Saya kerja 1 bulan berat badan udah turun 7 kg, alhamdulillah," tulis dia.
Dalam unggahan lainnya, Tengku Firmansyah juga membagikan kegiatan sat dirinya melas besi menggunakan 9 inch grinder. Grinder tersebut kata dia adalah alat yang paling berbahaya dan berat ketika digunakan.
"9 inch grinder ini alat paling berbahaya dan berat... butuh waktu buat terbiasa pakai alat ini dan mesti anggap dia sebagai senjata jadi harus ekstra hati-hati sialnya daya tebasnya kuat banget. La Hawla Wala Quwata Illabillah,"tulis dia.