Terancam Gagal Ikuti Atta, Jokowi Diduga Tak Hadir Jadi Saksi di Pernikahan Thariq-Aaliyah
- Tangkapan Layar
VIVA Showbiz – Thariq Halilintar tampaknya harus merelakan harapan untuk mengadakan pesta pernikahan serupa dengan kakaknya, Atta Halilintar. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga tidak dapat memenuhi undangan untuk menjadi saksi pernikahan Thariq pada Jumat, 26 Juli 2024.
Menurut pantauan dari akun Instagram resminya, Presiden Jokowi memiliki jadwal lain yang bertepatan dengan tanggal pernikahan tersebut. Jokowi dijadwalkan menghadiri rapat Indonesia Pasifik Parliamentary Partnership yang berlangsung dua hari, yaitu Kamis, 25 Juli dan Jumat, 26 Juli 2024. Scroll lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, Jokowi mengatakan, "Saya mengapresiasi kemitraan parlemen Indonesia Pasifik sebagai inisiatif strategis untuk memperkuat hubungan di kawasan Pasifik."
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana akan hadir sebagai tamu undangan dalam acara pernikahan Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid. Hingga hari Kamis, 25 Juli 2024, Jokowi masih berada di Jakarta untuk menghadiri beberapa acara, termasuk rapat di Hotel Fairmont dan pemberian Golden Visa kepada Shin Tae Yong di Hotel Raffles.
Sementara itu, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dipastikan akan menjadi saksi pernikahan Thariq dan Aaliyah. Bambang Soesatyo menyatakan, "Menerima undangan untuk menjadi saksi pernikahan Thariq Halilintar dengan Aaliyah Massaid, Agustus mendatang di Jakarta."
Sebelumnya, Thariq Halilintar sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengundang Jokowi sebagai saksi nikah dalam sebuah podcast.
Thariq dan Atta Halilintar
"Yang jadi saksi nikahnya siapa Bang Thariq?" tanya Linda, produser podcast Depan Pintu. Thariq menjawab, "Ah penginnya sih (Jokowi), oh berarti ngundangnya ke sini (Kaesang Pangarep) ya."
Sebagai catatan, saat pernikahan kakak Thariq, Atta Halilintar, dan Aurel Hermansyah pada Sabtu, 3 April 2021 Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertindak sebagai saksi pernikahan.
Sekjen Blak-blakan Bilang Projo Siap Berubah Jadi Partai jika Diperintahkan Jokowi
Sekretaris Jenderal Projo Handoko mengatakan organisasinya siap berubah menjadi partai dan kendaraan politik bagi Presiden ke-7 Joko Widodo setelah dipecat dari PDIP.
