Hard Gumay Bongkar Rumah Makan Pakai Penglaris, Relate Pengalaman Anwar yang Bikin Merinding

Hard Gumay.
Sumber :
  • Youtube Macan Idealis.

JAKARTA  - Sebagian masyarakat Indonesia masih memegang teguh nilai-nilai budaya sebagai sebuah tradisi yang lekat dengan mistis. Salah satunya adalah penglaris, sebuah praktik yang dipercaya dapat 'menarik' pelanggan dan meningkatkan penjualan. 

Indonesia Berduka Lagi, Hard Gumay Pernah Ramal Kecelakaan Besar di Jalan Tol 2024 Ini

Penglaris yang biasa digunakan masyarakat berbentuk jimat, benda pusaka, atau ritual tertentu. Praktik mistis ini biasanya dilakukan oleh pemilik toko, restoran atau rumah makan untuk menarik pelanggan.

Peramal Hard Gumay membeberkan ciri-ciri rumah makan yang menggunakan penglaris ketika menjadi bintang kamu pada acara yang dipandu oleh Kiki Saputri, Anwar Sanjaya dan Dicky Difie 

Putus Kuliah, Jualan Mie, Jadi Triliuner: Kisah Inspiratif di Balik Kesuksesan Marugame Udon

"Jadi kalau kalian datang ke sebuah restoran atau rumah makan lihat di situ piring-piring kotor dan cutleries (alat makan) yang kotor-kotor itu dibawa pulang atau tidak oleh pemilik restoran." ujar Hard Gumay.

Ilustrasi Piring Kotor

Photo :
  • iStockphotos
Menteri Lingkungan Hidup Ancam Stop Restoran dan Hotel jika Buang Sampah Makanan ke TPA

Umumnya piring, gelas, sendok dan garpu kotor setelah dipakai oleh pelanggan segera dicuci. Namun, pada restoran yang memakai penglaris justru cutleries dibiarkan kotor atau akan dibawa pulang ke rumah pemilik resto baru kemudian dicuci.

"Restoran pasti ada tempat cuci (piring) dong, kalau tidak ada itu jadi salah satu ciri-ciri mereka pakai penglaris," imbuh Hard Gumay.

Hard Gumay menjelaskan piring-piring kotor tersebut tidak dicuci melainkan hanya ditumpuk saja di dapur. Kondisi yang kotor inilah menjadi 'habitat' yang disukai makhluk astral atau jin yang merupakan medium dari penglaris. 

Ciri lainnya adalah adanya suatu ruangan kosong yang tidak boleh dimasukin siapa pun. Hard Gumay mengungkapkan biasanya tempat tersebut diberikan tulisan "dilarang masuk selain karyawan."

Lebih lanjut, tanda-tanda restoran pakai penglaris adalah pengunjung yang sangat ramai. Hidangan terasa sangat nikmat ketika makan di restoran tersebut sampai-sampai ingin tambah lagi. Sementara jika makanan dari restoran tersebut dibawa pulang rasanya jadi tidak enak.

Ilustrasi Sosok Berbulu

Photo :
  • OpenArt

Anwar Sanjaya kemudian membagikan pengalamannya yang relevan dengan pernyataan dari Hard Gumay. Pada sebuah kesempatan komedian mendapat pekerjaan menjadi pembawa acara program makan-makan. 

Anwar Sanjaya harus mengunjungi 5 restoran dalam satu hari. Tibalah di sebuah rumah makan pukul jam 12 siang yang bertepatan waktu salat dzuhur. 

"Saya mau salat ada mushola gak?," tanya Anwar kepada salah satu karyawan restoran.

"Tidak ada," ucap Anwar menirukan jawaban dari pelayan restoran tersebut.

Akhirnya mantan peserta MasterChef Indonesia itu meminta izin untuk salat di lantai dua restoran. Anwar dipersilahkan dengan syarat jangan masuk ke salah satu ruangan. 

Dalam keadaan sudah mengambil wudhu, Anwar bergegas ke lantai dua restoran. Sampai ia menemukan sebuah ruangan yang di pintu terdapat tulisan,'Selain karyawan dilarang masuk'.

Muncul ide untuk melaksanakan salat di ruangan tersebut. Sambil memegang handle pintu ruangan tersebut, Anwar dilanda dilema antara harus masuk atau tidak. 

"Bismillah saya masuk. Tau gak apa, ada orang lagi jongkok Pak," ucap Anwar BAB kepada Hard Gumay.

Anwar Sanjaya menuturkan ia melihat sosok yang tidak seperti manusia pada umumnya. Menurut pengakuannya sosok tersebut berbulu dari kepala sampai kaki. 

Sontak, lulusan master ahli gizi ini bergegas turun ke bawah segara berbicara dengan tim produksi untuk membatalkan syuting di restoran itu. 

"Saya ngomong sama tim. Jangan syuting di sini karena sudah ada indikasi," ucap pria berusia 31 tahun itu. 

Kiki Syaputri yang kebetulan ada di situ memastikan sosok yang Anwar lihat, apakah manusia atau hewan. Anwar pun tidak tahu pasti yang jelas sosok tersebut berbulu dan sedang jongkok menghadap dinding.

Sebelum Anwar BAB dan tim pergi, pemilik restoran sempat menanyakan kenapa tidak jadi syuting. 

"Iya kita pindah karena makanannya gak ada di situ (restoran tersebut), karena kan takut ya," kata Anwar Sanjaya.

Lebih lanjut, Anwar Snajaya menuturkan ruangan yang terdapat sosok berbulu dipenuhi dengan alat-alat makan dalam keadaan kotor. Hard Gumay lalu membenarkan sosok tersebut merupakan indikasi kuat restoran yang didatangi Anwar menggunakan penglaris. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya