Nikita Mirzani Kembali Bongkar Borok Marshel Widianto: Lu Penjilat!
- IG @nikitamirzanimawardi_172
JAKARTA – Nikita Mirzani geram dan jengkel melihat Marshel Widianto diundang ke acara televisi yang dipandu oleh Mpok Alpa dan Raffi Ahmad. Kemarahan tersebut diungkapkan Nikita melalui media sosialnya.
Awal mula kemarahan Nikita adalah ketika video dirinya mengomentari pencalonan Marshel sebagai Wakil Walikota Tangerang Selatan muncul di acara tersebut.
"Dari kemarin gue nggak buka TikTok ya terus gue gak lihat sosial media. Lalu gue ngeliat Marshel Widianto tiba-tiba muncul di TV. Terus ada video muka gue ngomongin dia, kenapa harus muka gue. Tapi nggak papa sih kalau muka gue nggak viral," kata Nikita Mirzani dikutip Jumat 12 Juli 2024.
Nikita kemudian menyerang pernyataan Marshel tentang masa lalu dan kesempatan kedua. Ia dengan tegas mengatakan itu tidak berlaku untuk Marshel.
"Marshel Widianto semua orang punya masa lalu dan berhak dikasih kesempatan kedua. Tapi bukan elo, lo gak pantes, lu banyak pura-pura, lu fake, lu penjilat," ujar Nikita Mirzani.
Nikita bahkan menuduh diundangnya Marshel ke acara televisi itu karena campur tangan Raffi Ahmad.
"Lagian ngapain sih Marshel Widianto itu, lucu nggak, cakep nggak, udah di blacklist tv tahu-tahu nongol. Pasti Raffi Ahmad yang undang-undang, pasti Raffi deh," ujar Nikita Mirzani.
Sebelumnya, Nikita Mirzani memang mengkritik pencalonan Marshel dengan menyatakan keraguannya atas kemampuan dan pengalaman Marshel dalam dunia politik.
“Yang kita tahu Marshel Widianto adalah pelawak yang di ambil sama Denny Cagur tapi akhirnya Denny Cagur dikhianati oleh Marshel. Lalu, dia itu tidak pernah on time dalam pekerjaan, pokoknya dalam pekerjaan dia nggak bagus,” ujar Nikita Mirzani.
Menurutnya, Marshel Widianto tak sepatutnya dicalonkan sebagai walikota Tangerang Selatan atas kinerjanya yang selama ini dinilai tidak bagus dan attitudenya yang tidak baik.
“Dia adalah raja gimmick dan settingan. Masa sih warga Tangsel mau dipimpin sama walikota yang raja gimmick dan settingan. Terus, dia itu selalu mendekati orang-orang kaya atau orang-orang yang berpengaruh di Jakarta untuk kebutuhannya dia sendiri alias penjilat,” ujarnya.