Hard Gumay Ungkap Alasan Pakai Inisial Saat Ramal Publik Figur dan Pejabat
- Youtube Macan Idealis.
JAKARTA – Peramal Hard Gumay kembali menjadi perbincangan hangat setelah kerap kali meramal kehidupan para publik figur dan pejabat menggunakan inisial. Baru-baru ini, Hard Gumay mengungkapkan alasan di balik keputusannya tersebut.
Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube, Hard Gumay menjelaskan bahwa ia memilih menggunakan inisial untuk mengantisipasi agar tidak ada pihak yang marah atau tersinggung dengan ramalannya.
"Saya lebih memilih menggunakan inisial untuk mengantisipasi agar tidak ada yang marah atau tersinggung," ujar Hard Gumay, dikutip Rabu, 10 Juli 2024.
Hard Gumay
- YouTube Curhat Bang Denny Sumargo
Lebih lanjut, Hard Gumay juga menyatakan bahwa ia selalu mendoakan agar hal-hal buruk yang ia lihat dalam ramalannya tidak terjadi pada sosok yang ia ramal.
"Saya berdoa agar tidak ada yang buruk terjadi, itulah mengapa saya lebih baik menyebut inisial dari awal," ujar Hard Gumay.
Meskipun kerap meramal tentang publik figur dan pejabat, Hard Gumay menegaskan bahwa ia tidak ingin masyarakat bergantung pada ramalannya.
"Jangan pernah percaya pada saya atau pada ramalan. Saya, Hard Gumay, hanya manusia biasa yang kadang melihat secara sekilas huruf, angka, atau visual, terutama terkait dunia selebritas di media sosial, seperti Instagram, TikTok," jelasnya.
Hard Gumay.
- Youtube Macan Idealis.
Hard Gumay menambahkan bahwa ia hanya pernah melihat wajah figur publik seperti selebritas dan pejabat di media sosial, dan tidak memiliki pengetahuan tentang kehidupan pribadi mereka secara mendalam.
"Saya tidak tahu persis kehidupan pribadi mereka. Saya hanya melihat visual dan menerjemahkannya dengan kemampuan saya," tandasnya.
Pemilihan inisial oleh Hard Gumay ini tampaknya menjadi solusi baginya untuk menyampaikan ramalan tanpa menimbulkan rasa tersinggung atau fitnah.
Namun, penting untuk diingat bahwa ramalan hanyalah prediksi dan tidak selalu terbukti kebenarannya. Masyarakat diimbau untuk bijak dalam menyikapi ramalan dan tidak menjadikan ramalan sebagai patokan utama dalam mengambil keputusan.
