Ni Luh Djelantik Ungkap Satu Kawasan di Bali Dihuni WNA, Tak Segan Diusir Jika Tak Taat Aturan

Niluh Djelantik
Sumber :
  • Instagram @niluhdjelantik

JAKARTA – Banyaknya masalah yang ditimbulkan oleh wisatawan asing di Bali terus menjadi sorotan publik. Bahkan baru-baru ini, politikus yang juga pengusaha kenamaan asal Bali, Ni Luh Djelantik membeberkan ada satu kawasan di Bali yang penduduknya mayoritas WNA.

Disiarkan secara Nasional, Debat Kedua Cagub-Cawagub Bali Dilakukan dengan Pengamanan Ketat

"Di Gianyar memang ada sebuah kompleks yang konon karena aku belum pernah ke sana. Tapi aku sudah mendapat banyak masukan dari warga lokal. Memang di sana banyak masyarakat dari satu negara, salah satunya adalah Rusia," kata dia dikutip dari tayangan YouTube Deddy Corbuzier. 

Namun di satu sisi, Ni Luh Djelantik sendiri mengaku tidak tahu aktivitas yang dilakukan oleh WNA di wilayah tersebut. Melihat hal itu, Ni Luh meminta agar pihak Imigrasi dan pihak kepolisian membuka kantor kecil di daerah tersebut. Demi memantau aktivitas yang dilakukan WNA di daerah itu sesuai aturan yang berlaku.

Membangun Bali yang Lebih Bersih Melalui Bank Sampah Digital Griya Luhu

"Aku enggak tahu apakah mereka hang out, apakah mereka hidup di situ, apakah mereka tinggal di situ. Saat dapat kabar dari media dan dari salah satu pejabat Bali, aku bilang gini 'Kita minta imigrasi bikin kantor cabang di situ. Kita minta kepada kepolisian untuk bikin sub-sektor kayak bikin kantor cabang kecil," jelasnya.

Ni Luh Djelantik

Photo :
  • Instagram @niluhdjelantik
Tema Otonomi Daerah Bakal Diusung Saat Debat Kedua Cagub dan Cawagub Provinsi Bali

Lebih lanjut diungkap Ni Luh Djelantik, keberadaan WNA di kompleks tersebut perlu diawasi dan dilaporkan. Pelaporan ini bisa mengadopsi pelaporan tamu 1x24 jam di daerah-daerah seperti DKI Jakarta ketika suatu penghuni kediaman dikunjungi oleh kerabatnya.

"Mereka mungkin sudah ada di dalam sana. Sama seperti kalau misalnya aku datang ke Jakarta. Kalau misalnya aku datang untuk menginap pasti aku lapor dong kasih KTP. Otomatis di hotel atau apartemen pasti lapor ke RT, kenapa kita tidak bisa lakukan itu ke WNA," kata dia. 

Wanita senator DPD perwakilan Bali ini bahkan tak segan-segan menyuruh WNA yang menolak hal itu untuk angkat kaki dari Indonesia. Jika mereka menolak untuk melakukan hal tersebut.

"Kalau ada yang berani nolak ya udah minggat aja lo. Pergi aja lo dari Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya