Nagita Slavina Buka Suara Usai Diisukan Maju Pilkada Sulawesi Utara

Nagita Slavina
Sumber :
  • IG @raffinagita1717

VIVA – Baru-baru ini, jagat media sosial diramaikan dengan beredarnya poster yang menampilkan foto Nagita Slavina, istri Raffi Ahmad, sebagai calon wakil gubernur (cawagub) Sulawesi Utara (Sulut).

Poster tersebut memicu spekulasi bahwa Nagita Slavina akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Namun, Nagita Slavina sendiri telah mengklarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar.

Melalui akun Instagramnya, Nagita Slavina menyatakan bahwa dia tidak berpartisipasi dalam Pilkada 2024 di mana pun, termasuk di Sulawesi Utara. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat untuk terjun ke dunia politik.

“Jadi sebenernya aku di tahun ini tidak ikut berpartisipasi dalam ajang pilkada untuk Sulawesi Utara,” ujarnya.

Sebagai keturunan yang memiliki darah Sulawesi Utara, Nagita Slavina turut mendukung pihak-pihak yang akan berkontribusi dalam memajukan Sulawesi Utara. Untuk itu, ia berharap kandidat yang terpilih bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

“Tapi apapun itu aku sebagai keturunan yang masih ada darah Sulawesi Utara seneng banget siapa aja nanti yang terpilih Insya Allah itu udah pasti yang terbaik,” tegasnya.

Pramono Minta Aparat Harus Netral di Pilkada: Semuanya Harus Adil

Meskipun demikian, ia saat ini tengah fokus dalam mendukung adik iparnya, Richie Ismail, yang sedang mencalonkan dirinya sebagai Bupati Bandung Barat. Ia tentunya sangat mendukung langkah positif yang dilakukan Richie Ismail dalam memajukan Kota Bandung.

“Terima kasih atas kepercayaannya untuk itu,saat ini saya sedang fokus untuk memberikan dukungan untuk barudak Well Jeje Richie Ismail / @ritchieismail sebagai Calon Bupati Bandung Barat,” ungkapnya.

Lembaga Survei KedaiKOPI Gelar Quick Count Pilgub NTB 2024

“Semoga amanah dan bisa membangun Bandung Barat jadi kota yang melaju pesat,” ungkapnya,” tambahnya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten

Mahasiswa Prihatin Proses Pilkada di Banten Kental Politisasi Hukum

Para mahasiswa menilai, aparat penegak hukum, baik kepolisian maupun kejaksaan diduga kuat melakukan intimidasi dan intervensi terhadap proses demokrasi di Banten.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024