Tsania Marwah Legowo tentang Hak Asuh Anak, Meski Hanya Bertemu saat Jam Istirahat Sekolah
- Tangkapan Layar (YouTube: CURHAT BANG Denny Sumargo)
VIVA Showbiz – Bak sinetron, perseteruan Atalarik Syah dan Tsania Marwah memperebutkan anak memasuki tahun ketujuh dan tak kunjung menemui titik damai. Pengadilan telah memutuskan bahwa hak asuh anak sepenuhnya ada di tangan Tsania Marwah.
Namun, kenyataannya berbalik 180 derajat. Putra-putri artis sinetron itu justru dalam genggaman mantan suaminya, Atalarik Syah. Sania yang justru tidak bisa bersama bahkan tak bertemu buah hatinya selama bertahun-tahun.
Dalam podcast bersama Denny Sumargo, Tsania menjelaskan bahwa selama ini dirinya hanya bertemu putra sulungnya, Syarif, di sekolah. Itu pun hanya pada jam istirahat yang durasinya 30 menit sampai satu jam.
Kesempatan Tsania bertemu putra sulungnya berawal dari salah netizen di Instagram yang men-DM (Direct Message) Tsania. Netizen menginformasikan bahwa Syarif satu sekolah dengan anaknya.
“Tahun 2019 aku gugat hak asuh, tiba-tiba ini jalan Tuhan. Ada yang DM aku di Instagram. ‘Mbak ini anaknya ya?’ sambil mengirimkan foto Syarif. Satu sekolah lho Mbak sama anak saya,” tutur Tsania.
Informasi tersebut berbeda dengan kabar yang ia dengar dari pihak KPI maupun mantan suami yang memberi tahu bahwa anaknya Homeschooling. Ia sempat meragukan informasi dari netizen itu namun setelah ia pikir lagi foto itu benar adalah anaknya.
Akhirnya Tsania mengunjungi sekolah anaknya itu di tengah kegiatan persidangan yang diundur karena pengacara telat datang. Usai mengecek lokasi sekolah anaknya yang ternyata dekat, ia tancap gas ke lokasi itu. Perlahan ia mengunjungi ruang kelas Syarief yang disambut guru. Setelah itu, guru tersebut memanggilkan Syarif.
“Itu rasanya kayak mimpi. Keluarlah Syarif. Pecah. Aku kaya mimpi, Syarif juga kaya Mimpi,” jelas Wawa saat pertemuan pertama dengan sang anak setelah bertahun-tahun.
Kasusnya perebutan anak antara dua bintang sinetron itu kembali ramai diperbincangkan karena Tsania tak mau menandatangani berkas pembuatan paspor untuk kedua anaknya. Di mana permintaan itu dilayangkan setelah ia memberikan kado ulang tahun putra sulung PlayStation 5 yang merupakan permintaan dari sang anak. Tsania juga tahu bahwa selama ini ,Syarif, putranya meminjam PS miliki kerabatnya.
Sampai keesokan harinya kado tersebut dikembalikan pihak Atalarik Syah melalui guru di sekolah putranya beserta secarik kertas terkait perizinan pembuat paspor untuk kedua anaknya. Karena secara hukum Tsania memegang hak asuh sehingga butuh tanda tangannya untuk setiap dokumen yang berkaitan dengan kedua anaknya, Syarif dan Shabira.
“Sekarang gini Bang, hak asuh di aku nih. Aku udah diam dan menurut aku, aku udah baik banget dengan aku menerima aku cuma ketemu (anak) di sekolah. Yang itu waktunya gak sampe 1 jam dan itu bukan waktu yang proper untuk ibu dan anak bertemu. Tiba-tiba dengan segala keterbatasan yang dia kasih, ujuk-ujuk dia minta paspor dong. Common sense nya di mana sih,” jelas Tsania.
Lebih lanjut, Tsania sebenarnya mau menandatangani dokumen paspor anaknya. Namun, ia meminta agar mantan suaminya menunjukkan itidad baik.
Selain itu, Tsania jelas enggan untuk menandatangani tersebut karena ada alasan lain, trauma. Tsania menjelaskan bahwa Atalarik membohongi orang tuanya. Atalarik Syah mengungkapkan bahwa ia akan mengajak anak-anak makan pizza.
"Ternyata dari situ dia (Atalarik Syah) tidak pernah mengizinkan aku bertemu (anak-anaknya) yang awalnya mau makan pizza ternyata mau bawa (anak-anak) pulang ke rumahnya. Jadi dia berbohong," jelas Tsania.
Tsania membeberkan kepada Denny Sumargo bahwa saat keluar rumah, ia berpamitan kepada Atalarik Syah sambil membawa anak. Tsania bahkan meninggalkan semua barang-barang di rumah Atalarik. Praktis jelas ia tidak ‘menculik’ atau membawa kabur anak karena Atalarik mengetahui kepergiannya.
"Dia (Atalarik Syah) bohongin orang tua aku, itu yang bikin aku sakit hati. Akhirnya dari situ aku udah mantapkan hati, ohh cara mainnya begini. Aku gugat (hak asuh anak) langsung," tegas Tsania.
Semenjak itu, Tsania tidak boleh bertemu anak-anaknya. Semua akses Tsania ke anak diblok oleh mantan suaminya itu. Tsania sempat mengunjungi kediaman Atalarik yang sekalian tempat tinggal kedua anaknya. Namun, ia malah disuruh menghubungi pihak pengacara jika mau bertemu darah dagingnya.
Ia pun merasa buntuh sehingga memutuskan untuk memperjuangkan hak asuh. Selama perjuangan itu Atalarik Syah terus memberikan statement di infotainment bahwa dirinya membuka pintu untuk Tsania mengunjungi kedua anaknya.
“Di tahun ketujuh ini, aku mau move on dalam artian mungkin nikah lagi. Karena aku sadar aku gak makin muda, Aku secara duniawi sudah maksimal. So if one day anakku nanya eits ada buktinya. Jadi untuk melangkah lagi, kaki aku udah legowo,” tutupnya.