Raffi Ahmad Angkat Kaki dari Proyek Beach Club Gunungkidul
- Instagram @raffinagita1717
JAKARTA – Raffi Ahmad berniat melebarkan sayap di bidang bisnisnya dengan membangun sebuah resor, vila, sekaligus beach club di kawasan pantai Gunungkidul, Yogyakarta. Sejak awal rencana proyek ini terungkap, banyak pihak yang ternyata kurang setuju terutama masyarakat di sekitar area tersebut.
Menyusul berbagai kontroversi sebelum proyek dimulai, Raffi Ahmad akhirnya menyatakan untuk undur diri dari keterlibatannya di proyek tersebut. Suami Nagita Savina itu menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku di Indonesia sehingga merelakan rencana besarnya membangun area wisata di Gunung Kidul itu.
"Proyek di Gunung Kidul, saya sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum, saya juga sangat mengerti bahwa terdapat beberapa kekhawatiran dari masyarakat terkait proyek ini yang belum sejalan dengan peraturan yang berlaku," kata Raffi Ahmad, mengutip unggahannya di Instagram, Rabu 12 Juni 2024.
"Dengan ini saya menyatakan akan menarik diri dari keterlibatan saya dalam proyek ini," tegasnya.
Proyek beach club itu sejak awal sudah mendapatkan kritik dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) karena menilai bisnis Raffi Ahmad itu bakal berdiri di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. Jika bangunan megah di situ benar-benar didirikan, maka dikhawatirkan dampaknya akan buruk pada lingkungan sekitar.
Raffi Ahmad menegaskan bahwa setiap kali ia membangun sebuah bisnis, langkah mendasar yang ia perhatikan adalah kesesuaian aturan hukum dengan yang berlaku di negeri ini.
Pantas saja menjadi pebisnis yang sukses, rupanya bapak 2 anak ini juga tidak sembarangan ketika hendak memulai bisnisnya. Ia mementingkan juga kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Seperti halnya proyek beach club ini, karena dinilai terlalu banyak memberikan kerugian maka Raffi Ahmad urungkan niat untuk terlibat di dalamnya.
"Karena bagi saya apapun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia terutama harus dapat memberikan manfaat yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia," ujar Raffi Ahmad.
Pernyataan ini dibuat menyusul sebuah petisi penolakan terhadap pembangunan beach club di area pantai Gunung Kidul itu. Petisi mulanya dibuat oleh Muhammad Raafi lewat platform change.org. Petisi yang dibuka mulai 21 Maret 2024 itu sudah diteken oleh 29.907 orang. Petisi yang berjudul "Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul" tersebut memuat penolakan karena khawatir hadirnya beach club dan resor mewah di area tersebut akan menyebabkan kesulitan air hingga rusaknya KARST. Akhirnya, keuntungan hanya jatuh di tangan investor saja tapi tidak bagi masyarakat sekitar.
"Jika hal ini memang belum memberikan manfaat serta dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan lingkungan, saya akan menarik diri dari proyek ini," ujar Raffi Ahmad.