Momen Jessica Iskandar dan Suami Pertama Dengar Detak Jantung Anak Ketiga, Menangis Haru
- IG @inijedar
JAKARTA – Jessica Iskandar dan sang suami, Vincent Verhaag saat ini tengah berbahagia. Jessica kini tengah berbadan dua alias hamil anak ketiga. Diketahui, wanita yang akrab disapa Jedar itu berhasil hamil anak ketiga setelah melalui proses bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization).Â
Pada saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jessica mengungkap dirinya sudah melakukan USG dan sudah mendengar untuk pertama kalinya suara detak jantung sang buah hati yang berada di dalam kandungannya itu. Kehamilan Jessica saat ini sudah berusia 11 minggu.
Pertama kali USG dan pertama kali mendengar suara dekat jantung sang buah hati, Jessica mengaku merasa sangat bahagia sekaligus terharu. Terlebih, kehamilannya berjalan sehat dengan detak jantung sang buah hati pun normal.
"Perasaannya sebagai orang tua pasti seneng dan bersyukur karena proses yang kita lewati membuahkan hasil dan hasilnya detak jantungnya normal," kata Jessica Iskandar, baru-baru ini.
Sampai-sampai, Vincent Verhaag menitikan air mata bahagia saat mendengar detak jantung sang buah hati untuk pertama kali saat tes USG tersebut.
"Vincent sempat meneteskan air mata ya," kata Jessica Iskandar.
Dalam kesempatan itu, Jedar mengungkap jika kehamilan anak ketiganya ini, beda dengan sebelumnya. Jedar merasa di kehamilanmya kini dirinya jadi lebih sensitif. Hampir setiap hari Jedar tidak napsu makan dan lebih sering mual serta muntah sampai bed rest.Â
"Hamil sebelumnya aku juga ngalamin mual, tapi yang kali ini terasa lebih fantastik, bombastik. Hampir setiap hari aku gak nafsu makan, mual, muntah," kata Jessica Iskandar.
"Kemarin itu sempat bed rest, istirahat di tempat tidur soalnya terasa lemas banget kan, karena enggak napsu makan. Bedanya itu, yang kali ini lebih sensitif," tambahnya.
Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?
Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.
