Viralnya Video Perampokan di Klinik Kecantikan Miliknya, dr.Richard Lee Kembali Didemo: Adili

VIVA Showbiz – Belum lama ini video viral pengakuan dr.Richard Lee bahwa telah terjadi perampokan di klinik kecantikan miliknya di Kota Padang yang mengakibatkan dirinya mengalami banyak kerugian sejumlah uang dan dokumen kini berujung di meja hukum.

Diketahui dari berbagai unggahan video yang viral di media sosial, salah satunya dibagikan kanal YouTube Intens Investigasi pada 2 minggu lalu. Kasus kontroversi pemilik klinik Athena, Richard Lee menjadi perhatian serius bagi kalangan masyarakat.

Pasalnya, seorang dokter kecantikan sekaligus konten kreator ini kembali membuat konten yang kontroversial dan bersarat dengan HOAX atau bohong. 

Konten yang dibagikan melalui media sosial Instagramnya, terkait adanya kasus pencurian pada klinik kecantikan miliknya yang baru saja dibuka di daerah Padang, Sumatera Barat. 

Akibatnya, konten tersebut menjadi viral dan sudah ditonton oleh ribuan orang pengikut di media sosialnya. Herannya, pasca viralnya video sayembara yang dibuat oleh Richard Lee dengan iming-iming hadiah uang 10 juta rupiah itu, ternyata sudah dihapus pada beranda Instagram miliknya. 

Dokter Richard Lee kembali didemo terkait konten berita bohong yang viral terkait kasus pencurian klinik kecantikan miliknya beberapa waktu lalu. Kali ini massa 57 orang dari Koalisi Pemuda Pemerhati Hukum Indonesia (KPPHI) menggelar aksi demo di museum Polri Jakarta Rabu, 22 Mei 2024.

"Kasus kontroversi pemilik klinik Athena, Richard Lee menjadi perhatian serius bagi  kalangan Masyarakat. Pasalnya, seorang Dokter kecantikan sekaligus Konten Kreator ini kembali membuat konten yang kontroversial dan bersarat dengan HOAX atau bohong", ujar Fauzan Korlap demo dikutip VIVA.co.id.

Polisi pun bergerak cepat dalam menelusuri kasus pencurian di klinik tersebut dan belakangan diketahui bahwa aksi pencurian itu, diduga sengaja dilakukan oleh seorang Office Boy klinik kecantikan milik Richard Lee.



Richard Lee kembali didemo

Photo :

• istimewa

Dalam klarifikasi video oleh OB (office boy) yang viral di media sosial itu, mengungkapkan bahwa dia disuruh untuk melakukan aksi pencurian itu untuk membuat konten.  Hasilnya, bahwa ternyata kasus pencurian di tempat klinik milik Dokter Richard Lee adalah sebuah rekayasa yang dibuat oleh Richard dengan sejumlah pegawainya termasuk OB tersebut. 

Merasa bahwa polisi telah melakukan penyelidikan, seorang pegawai klinik Athena langsung menghubungi
Richard Lee. Anehnya, Richard dengan mudahnya mengatakan, agar OB yang menjadi aktor pencuri itu untuk lari untuk menghindar dari penyelidikan polisi Polres Padang, Sumatera Barat. 

Percakapan antara Richard dan pegawainya juga menyebutkan bahwa, agar polisi dia yang tangani tinggal kasus duit saja beres. Tentu pernyataan ini bukan hanya menyakiti perasaan warga Padang, sebagai daerah yang dituduh rawan pencurian.

Tetapi masyarakat yang cinta dengan polisi juga merasa terhina dengan ungkapan Richard Lee soal “polisi di kasih duit saja bisa beres”. Tidak sedikit yang merespon soal kasus Richard Lee ini.

Mulai dari negeri Minang sampai di Jakarta juga turut menyikap persoalan tersebut. Sebab, kasus yang sudah hampir dua pekan ini, polisi tidak kunjung memeriksa Richard Lee, terkait dengan konten HOAX dan stigmatisasi soal Polri. 

Padahal, jika diamati bahwa buktinya sudah memenuhi unsur dengan dugaan tindak pidana Pasal 28 UU ITE dengan membuat kegaduhan di tengah Masyarakat. Belum lagi soal pencemaran nama baik institusi
dalam hal ini Polri. 

Sehingga, jika Richard tidak diperiksa atau ditahan, akan menjadi masalah buruk yang berdampak pada ketidakpercayaan publik terhadap polri. Olehnya, sebagai bentuk dukungan moral dan keprihatinan terhadap penegakan hukum kami (Koalisi Pemuda Pemerhati Hukum Indonesia) melakukan aksi di depan Bareskrim Polri hari ini dengan menuntut sebagai berikut;

Halaman Selanjutnya

Mulai dari negeri Minang sampai di Jakarta juga turut menyikap persoalan tersebut. Sebab, kasus yang sudah hampir dua pekan ini, polisi tidak kunjung memeriksa Richard Lee, terkait dengan konten HOAX dan stigmatisasi soal Polri.