Cinta Laura Ungkap Fakta 192 Juta Penduduk Indonesia Masih Kesulitan Akses Air Bersih

Communication Ambassador of 10Th World Water Forum Cinta Laura
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

BALI – Aktris Cinta Laura Kiehl didapuk menjadi Communication Ambassador atau Duta Komunikasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar di Bali pada 18-25 Mei 2024. Mengembang tuga sebagai duta komunikasi, Cinta Laura berperan untuk mensosialisasikan tentang isu krisis air kepada masyarakat terutama kepada anak muda.

Deretan Film Indonesia Siap Tayang Akhir 2024 di Bioskop, Bakal Temani Malam Tahun Barumu!

Terlihat Senin 20 Mei 2024, melalui akun instagram resmi miliknya, Cinta Laura mengungkap tentang masalah krisis air bersih terutama di Indonesia. 

"Hai aku Cinta Luara Kiehl Communication Ambassador World Water Forum yang ke-10," kata dia dalam video yang diunggahnya di akun instagam resminya.

AirAsia Launches Affordable Flights from Bali to Cairns

Dijelaskan Cinta Laura, sebanyak 192 juta orang penduduk di Indonesia hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan akses air yang layak dan aman. Bahkan pada tahun 2020 lalu hanya 11,8 persen warga Indonesia yang memiliki akses sumber air rumah tangga yang layak dan aman.

"Mau denial tentang ini tapi kenyataannya pahit guys. Banyak dari kalian beruntung bisa mendapatkan akses air bersih dengan mudah untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, mencuci. Tapi kebayang enggak sewaktu-waktu ada krisis air yang berdampak ke kehidupan kalian?," kata dia.

WNA Rusia Ngaku Dideportasi dari Bali usai Bantu Polisi Tangkap Mafia Narkoba: Ini Tidak Wajar

Lebih lanjut diungkap Cinta Laura dalam survei nasional 2022 menyatakan dari semua pusat lembaga kesehatan dan pendidikan yang ada di Indonesia hanya 45,2 persen yang memiliki air yang memenuhi syarat. 16,6 persen memiliki air yang mendasar dan 32,2 persen yang tidak mendapatkan akses air bersih sama sekali. Ditambah lagi minimnya akses sanitasi daerah sehingga menyebabkan semakin meningkatnya orang-orang yang menggunakan air kotor.

"Saking urgentnya, pemimpin dunia mencari solusi untuk masalah ini dengan menetapkan sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG nomor 6. Yaitu menjamin ketersediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi layak bagi semua umat manusia," ujarnya.

Dalam video tersebut juga Cinta Laura mengungkap ada beberapa penyebab krisis air bersih dan layak di Indonesia. 

Pertama, deforestasi. Penebangan pohon dan pembangunan besar-besaran menyebabkan hilangnya daerah resapan air. Hal ini menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih karena erosi.

Kedua, pencemaran air. Limbah pertanian dan pembuangan sampah yang tidak tepat membuat sumber air tidak aman dikonsumsi. Ketiga, infrastruktur kurang memadai. Infrastruktur air termasuk pengelolaan air, jaringan distribusi dan sistem pembuangan yang tidak memadai bisa menghambat akses orang-orang untuk mendapatkan air bersih terutama di daerah pedesaan dan terpencil. 

"Proses sanitasi jadi tidak maksimal sehingga air bisa tercemar dan bisa menimbulkan penyakit," ujarnya. 

Keempat. pertumbuhan penduduk. Dijelaskan Cinta, penambahan jumlah penduduk juga dapat memperburuk ketika permintaan air meningkat namun sumber airnya terbatas. 

Kelima, perubahan iklim. "Ini tentunya masalah yang terus memburuk karena berbagai perbuatan buruk manusia. Perubahan iklim yang ekstrem seperti pola hujan yag berubah, peningkatan suhu, dan perubahan cuaca yang menyebabkan banjir atau kekeringan dapat mempengaruhi ketersediaan dan kualitas air," ujarnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya