Suami Tersandung Korupsi, Sandra Dewi Pernah Bilang Takut Harta Diambil Tuhan
- Ist
JAKARTA – Kabar mengejutkan terkait suami Sandra Dewi, Harvey Moeis yang kini ditahan polisi terkait kasus korupsi mengemparkan publik. Kini, keluarga Sandra Dewi tengah menjadi sorotan. Bahkan sejumlah video lama yang menampilkan Sandra Dewi menjadi viral. Salah satunya saat Sandra Dewi diwawancara oleh Melaney Ricardo beberapa tahun silam.
Harvey Moeis oleh Kejaksaan Agung ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi dalam tata niaga komoditas timah di wilayah IUP PT Timah Tbk 2015-2022.
Dalam wawancara tersebut ada satu segmen dimana Melaney Ricardo bertanya kepada Sandra Dewi tentang privat jet miliknya. Privat jet itu dibeli Harvey Moeis untuk putra sulungnya Raphael Moeis yang kala itu baru berusai 1 tahun.
Dalam wawancara tersebut Sandra Dewi sempat menjawab pertanyaan Melaney Ricardo terkait alasan dirinya enggan berfoto dengan background privat jet dan diunggah ke media sosial instagramnya.
“Kalau gue merasa kayaknya bukan karakter gue aja sih kayak gitu (foto-foto). Jadi yang gue foto itu endorse-an, gue dibayar untuk foto,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube Melaney Ricardo.
Diungkapnya bahwa dirinya enggan memamerkan kehidupan pribadinya di media sosial. Sebab dia takut ditegur oleh Tuhan jika dia hidup menyimpang.
“Jujur ya, takut ditegur sama Tuhan. Karena kalau gue macem-macem, jadi sosok tidak baik, gue takut diambil lagi itu semua (sama Tuhan). Karena kan Tuhan memberi kita segala sesuatu karena Tuhan percaya kita bisa meng-handle apa yang Dia kasih. Kalau Tuhan sudah kasih sebanyak ini, terus kita bertingkah macam-macem yang tidak baik, gue takut semuanya diambil,” sambungnya.
Sebagai informasi, Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan lagi tersangka baru kasus korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.
Yang terbaru adalah suami Sandra Dewi, Harvey Moeis. Penetapan dilakukan pasca Kejagung melakukan proses penyidikan dan menyimpulkan Harvey selaku pemegang saham perusahaan PT Refined Bangka Tin (RBT) dinaikkan statusnya dari saksi jadi tersangka.
Diduga Harvey berperan sebagai kepanjangan tangan dari dua tersangka selaku pejabat RBT. Dia terlibat dalam rangka mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah. Dengan demikian, tersangka dalam kasus ini menjadi 16 orang.
