Cerita Tsania Marwa Ketika Hadiah Untuk Anak-anaknya Malah Dikembalikan Mantan Suami
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA – Tsania Marwa terus berjuang setelah memenangkan putusan mengenai hak asuh anak saat bercerai dengan Atalarik Syah. Dia terus memperjuangkan hak yang telah diputus mantan suaminya.
Ia menyatakan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin, 18 Maret 2024 bahwa mantan suaminya telah menghilangkan hak-haknya sebagai ibu untuk mengasuh anak-anaknya selama tujuh tahun terakhir.
Tsania Marwa
- VIVA/Aiz Budhi
Bahkan, dia merasa dirinya dipisahkan dari anak-anaknya. Tsania Marwa mengungkapkan akses hak asuhnya yang telah ditutup oleh Atalarik. Hal ini membuat dirinya sedih lantaran perannya sebagai ibu yang tak dipenuhi haknya.
Berdasarkan dari video yang diunggah oleh @lambegosiip pada Kamis 21 Maret 2024, Tsania mengungkapkan kesedihannya ketika ia memberikan hadiah kepada anak-anaknya, namun hadiah tersebut malah dikembalikan lagi oleh mantan suaminya.
Tsania mengatakan bahwa ia selalu memberikan anak-anaknya mainan di setiap tahunnya. Seperti pada tahun lalu, ia telah memberikan sebuah playstation yang merupakan mainan kesukaan anaknya.
“Jadi gini, kalau setiap tahun saya kasih. Saya kasih tuh mainan kayak lego sama baju. Yang tahun lalu itu saya kasih playstation karena anak saya suka main playstation.”
Ketika dirinya telah memberikan mainan tersebut ke penjaga rumah mantan suaminya, pada kemudian hari ia malah melihat mainan tersebut dikembalikan kepadanya, yang berarti mainan tersebut tidak sampai ke anak-anaknya.
“Ketika saya kasih playstation, saya antar ke rumahnya tapi kan saya nggak boleh masuk.
Jadi cuma sampai depan rumahnya, kasih ke penjaga rumahnya abis itu tau-tau dibalikin lagi lewat sekolah.”
Alasan mainan dikembalikan tentunya sangat membuatnya sedih. Tsania memaparkan bahwa jika ia mau memberikan kedua anaknya playstation, ia harus kasih paspor anak-anaknya ke mantan suaminya.
“Dengan alasan kalau saya mau kasih playstation ke anak saya, saya harus kasih paspor anak saya, jadi barter.”
Tsania Marwa.
- VIVA/Ichsan Suhendra
Padahal mainan yang ia berikan adalah mainan kesukaan anak-anaknya. Menurutnya, hal tersebut bukanlah suatu keputusan yang bijak.
“Itu PS 5 kesenengan anak saya loh, jadi kesenengan anak saya bisa dibarter? Nilai aja sendiri ya, menurut orang tua itu termasuk keputusan yang bijak atau tidak.”
