Berbalut Busana Adat Kalimantan, Pesona Audrey Vanessa Memukau Ajang Miss World 2024
VIVA Showbiz – Audrey Vanessa menjadi delegasi kontestan asal Indonesia pada perhelatan ajang bergengsi Miss World ke-71 di Mumbai, India. Sosok yang merupakan pemegang tahta Miss Indonesia 2022 itu sukses menembus fase Top 40 dan menuai beragam pujian dari berbagai kalangan internasional.
Dan salah satu penampilan paling memukau Audrey di panggung kontest kecantikan sejagat itu tak lain adalah saat wanita 24 tahun tersebut melenggang anggun pada momen opening ceremony Miss World 2024. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Ada pun hal yang cukup mendapat sorotan dari penampilan Audrey yakni busana yang dikenakannya dalam rangkaian upacara pembukaan Miss World 2024, dimana Audrey begitu mempesona dengan balutan pakaian tradisional khas Kalimantan adat Dayak.
Aksi Audrey pun makin mengundang decak kaum tatkala mahasiswa Universitas Monash, Australia tersebut berlenggok dengan cantiknya yang kemudian mempresentingkan nama “INDONESIA...” kala memulai sesi tersebut.
“Opening Ceremony of 71st Miss World, so blessed to be able to represent the largest archipelago country in the world, a country of unity in diversity, Indonesia ???????????????? @missworld,” tulis Audrey yang mengunggah video momen tersebut dalam postingan Instagram pribadinya.
Busana adat asal Kalimantan Barat tersebut, kerap digunakan untuk membawakan tarian Ruai. Busana yang ia pakai bernuansa hitam, merah dan kuning.
Audrey menyempurnakan tampilannya dengan aksen bulu burung ruai yang menghias bagian kepala dan lengan Audrey.
Dilansir dari Dayak Voice, busana adat Kalimantan Barat yang dikenakan Audrey Vanessa ini memiliki filosofi yang mendalam. Aksen bulu yang dipakai Audrey ini berasal dari burung ruao.
Burung ini sejenis burung merak yang hidup di daerah hulu Kapuas. Penggunaan bulu burung pada pakaian adat Dayak memiliki makna keindahan.
Burung yang dikenal sebagai burung yang sangat lincah, elok dan menawan. Gayanya yang lincah mengingatkan orang Dayak akan kelincahan nenek moyang mereka dalam menjaga dan melestarikan keharmonisan alam.
Mereka biasanya dipuji dengan bahasa “Buok kau saja macamp langai Ruai”. Artinya, rambutmu indah bagaikan ekor burung ruai.
Ikat kepala dan topi serta bulu ekor burung Ruai menjadi ciri khas Dayak Salako yang dikreasikan dengan memberikan buah dari pohon ipuh yang dirangkai satu per satu menjadi manik-manik yang menghiasi setiap baju adat Dayak Salako.