Bangkrut, Reza Nangin Sempat Terpikir untuk Akhiri Hidup
- Tangkapan Layar
VIVA Showbiz – Reza Nangin, seorang aktor berusia 40 tahun, menghadapi perjalanan hidup yang penuh liku-liku. Meskipun dikenal sebagai sosok yang berkarisma di dunia entertainment, kehidupannya mengalami pasang surut yang mendalam. Pada suatu masa, tantangan ekonomi yang berat membuatnya terdampar dalam pikiran gelap untuk mengakhiri hidupnya.
Kejadian itu terjadi pada tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Reza, yang biasanya sibuk dengan jadwal syuting dan tawaran pekerjaan, tiba-tiba merasakan kehampaan. Alasan di balik kemerosotan ini tetap menjadi misteri baginya. Scroll lebih lanjut.
"Lumayan buntu pas pandemi. Palingan ada beberapa permintaan posting di IG. Habis itu kayaknya udah deh, gue enggak ngapa-ngapain," ungkap Reza Nangin dalam sebuah podcast baru-baru ini.
Dalam kehampaan pekerjaan, Reza Nangin memutuskan untuk memasuki dunia bisnis, tetapi kali ini di ranah entertainment. Berbeda dengan peran di layar, kali ini bintang film "Cinta tapi Beda" ini beralih menjadi pengusaha di belakang layar. Reza membuka bisnis barunya di Bali, membawa bersama istri dan anak-anaknya.
"Gue pikir, jadi talent sampai kapan. Gue pengin kerja melakukan sesuatu yang enggak mengharuskan gue jadi talent," ujar Reza Nangin.
Keberanian Reza untuk menjalani bisnis ini didasari oleh keyakinannya bahwa dia sudah memahami industri ini. Namun, setelah menggeluti bisnis tersebut, ia menyadari ada banyak hal yang belum diketahui. Akhirnya, ia terjebak dalam masalah besar yang memaksa dirinya untuk menemukan solusinya.
"Gue pikir gue tahu, tapi ternyata tidak. Justru malah jadinya ada pekerjaan-pekerjaan kreatif juga yang karena gue enggak ngerti, pengetahuan gue masih nol, akhirnya membawa gue ke satu masalah yang mau enggak mau gue harus selesaikan," papar Reza Nangin.
Rumah miliknya di Bintaro pun harus dijual dengan harga lebih dari Rp2 miliar, namun sebagian besar hasil penjualan itu digunakan untuk membayar utang-utangnya.
Dalam kondisi sulit itu, Reza Nangin mengakui bahwa pikiran untuk mengakhiri hidup sering kali muncul.
"Banyak alasan untuk menyelesaikan hidup. Karena gimana ya.. berat banget. Gue di poin di mana, setelah di Bali enggak berhasil jual asbak, dari sana gue harus balik lagi ke sini (Jakarta). Di sini mungkin dibilang gue mulai mungkin bukan yang dari nol, tapi minus," ucapnya.
Meskipun demikian, istri dan anak-anaknya menjadi pendorong Reza Nangin untuk tidak mengambil tindakan ekstrem. Cinta yang begitu mendalam terhadap keluarganya membuatnya bertahan.
"Waktu gue berpikir mengakhiri hidup, yang sangat bisa ganggu pikiran gue, pertama gue enggak bisa ninggalin istri. kedua, gue mau mengajarkan apa ke anak gue, kalau menyerah sma hidup. Seumur hidup dia (anak) yang gue bayangin, dia enggak akan, susah banget survive, karena dia enggak bisa lihat hidup susah, kita bisa kok. Dia enggak ada contohnya," ungkap Reza Nangin.
Artikel ini tidak untuk menginspirasi dan diimbau Anda tak menirunya. Jika Anda merasakan gejala depresi, permasalahan psikologi yang berujung pemikiran untuk melakukan bunuh diri, segera konsultasikan ke pihak-pihak yang dapat membantu Anda seperti psikolog, psikiater atau klinik kesehatan mental.