Ernest Prakasa Ditantang Mualaf Jika Film Agak Laen Tembus 10 Juta Penonton, Berani?
- IG @ernestprakasa
Jakarta – Sampai saat ini, film komedi Agak Laen telah berhasil mencapai 8 juta penonton dalam waktu kurang lebih satu bulan setelah rilis. Usai menduduki peringkat kedua sebagai film terlaris di Indonesia, film ini tentunya memiliki peluang untuk menyalip KKN di Desa Penari di urutan satu.
Rasa optimis tersebut sempat diungkapkan oleh sang produser, Ernest Prakasa. Ia bahkan mengaku percaya dan yakin bahwa film garapan Imajinari ini bisa tembus sampai 10 juta penonton. Ernest pun menantang diri sendiri jika film ini bisa tembus sampai 10 juta penonton.
“Kalo sampe 10 juta, lo mau gw ngapain? Yang masuk akal ya!,” tulis Ernest di akun X-nya, @ernestprakasa yang diunggah pada 2 Maret 2024 lalu.
Ernest Prakasa
- VIVA/Rizkya Fajarani Bahar
Namun, siapa sangka, Ernest Prakasa justru ditantang oleh komika yang bernama Abdurrahman Arsyad. Ia menantang Ernest untuk memeluk agama Islam alias menjadi seorang mualaf apabila film Agak Laen bisa tembus 10 juta penonton dan menempati urutan pertama film terlaris di Indonesia.
“Masuk Islam,” kata Abdur singkat saat membalas cuitan dari Ernest.
Selain Abdur, Kunto Aji juga memberikan tantangan kepada Ernest jika film yang dibintangi komika berdarah Batak tersebut bisa tembus 10 juta penonton. Penyanyi lagu Rehat itu hanya meminta Ernest memberikan beasiswa kuliah untuk 10 orang.
Ernest Prakasa
- IG @ernestprakasa
“Kasih beasiswa untuk 10 orang,” kata Kunto.
Momen Ernest Prakasa ditantang untuk menjadi seorang mualaf atau pemeluk agama Islam jika film tersebut bisa tembus 10 juta penonton sontak saja mengundang reaksi dari warganet Banyak dari mereka yang tertawa dengan celetukan dari Abdur.
“Permintaan gak main-main,” kata salah seorang warganet.
“Wkwkw yang benar aja bang,” tambah yang lain.
“Menunggu jawaban dan tanggapan Ernest,” sambung yang lain.
Rumah Produksi Indonesia-Malaysia Berkolaborasi Produksi Film Salah Santet
Cerita ini dirancang dengan sentuhan budaya khas Indonesia dan Malaysia, menciptakan nuansa yang terasa dekat bagi penonton di kedua negara.
