Diduga Lakukan Bullying, Pengacara Beberkan Kondisi Mental Anak Vincent Rompies
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
TANGERANG – Nasib pendidikan anak Vincent Rompies kini tengah berada di ujung tanduk setelah diduga melakukan tindak bullying kepada salah satu temannya di sekolah. Pihak Vincent Rompies pun langsung menggandeng Yakup Hasibuan untuk menjadi pengacara sang anak dalam kasus ini.
Sempat viral video yang menunjukkan tindak bullying di lingkungan sekolah SMA Binus Serpong, Tangerang. Diungkapkan oleh suami Jessica Mila tersebut bahwa anak Vincent Rompies sudah menceritakan semua hal yang ia ketahui perihal tindak bullying itu. Sayangnya, sebagai pengacara, Yakup Hasibuan tidak bisa mengungkapkan detail apa yang terjadi di balik video yang menjadi perbincangan hangat para netizen itu. Scroll untuk informasi selengkapnya.
"Pasti, pasti cerita semua. Cuma, kami tidak bisa berbicara terlalu detail juga karena Undang-undangnya bunyinya seperti itu dan secara moral etika karena ini di bawah umur, kami harus lindungi," kata Yakup Hasibuan, mengutip tayangan YouTube, Senin 26 Februari 2024.
Yakup Hasibuan
- VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Sejak kabar bullying ini viral, nama Vincent Rompies pun ikut menjadi bulan-bulanan netizen, termasuk sang anak. Beruntung, anak Vincent Rompies tetap tegar dalam kondisi ini bahkan disebut punya mental yang sangat kuat untuk menghadapi masalahnya sendiri.
"(Kondisi psikologis) cukup kuat, cukup kuat. Itu yang perlu kita jaga juga. Jadi bukan hanya pelapor, terlapor pun juga tetap harus kita jaga. Jadi kita nggak mau memandang karena ini terlapor kita bilang (begitu), nggak," jelasnya.
Meskipun terlihat tangguh dalam menghadapi masalah yang diperbuatnya ini, tetapi Yakup Hasibuan yakin anak Vincent Rompies memendam perasaan sedihnya. Apalagi namanya terus-terusan dicibir oleh publik hingga memengaruhi reputasi sang ayah.
"Saya saja mungkin kalau diceritakan di media seperti apa juga pasti down. Makanya minta doa teman-teman juga supaya cepat selesai," kata Yakup Hasibuan.
Kasus bullying ini sudah diserahkan ke pihak berwajib untuk penyelidikan lebih lanjut. Meskipun pihak kepolisian belum menetapkan siapa tersangka dalam kasus ini, namun pihak sekolah sudah terlebih dahulu membuat pernyataan mengeluarkan sejumlah murid yang terlibat dari sekolahnya.
Hal itu sangat disayangkan oleh Yakup Hasibuan mengingat mereka masih di bawah umur yang mana hak pendidikan dan sosialnya harus dijaga oleh orang dewasa.
"Minggu lalu, tiba-tiba dari klien kami juga dipanggil ke sekolah dan diminta untuk mengundurkan diri. Jadi ini yang sebenarnya kita sayangkan," ujar Yakup Hasibuan.
IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak
Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.
