MV LE SSERAFIM Dikritik Gegara Syuting di Gereja, Para Member Pakai Gaun Seksi di Altar
- YouTube HYBE LABELS
KOREA SELATAN – Grup K-Pop LE SSERAFIM tengah menjadi sorotan publik, khususnya para umat Kristiani. Bagaimana tidak, video klip yang dirilis pada Selasa, 20 Februari 2024 berjudul ‘EASY’ itu berada di sebuah gereja dengan gaya busana seksi para member. Video klip ini pun dituding menghina agama Katolik.
Terlihat dalam video klip tersebut, para personil girl grup K-Pop itu mengenakan pakaian seksi dan menari di altar gereja. Koreografi LE SSERAFIM itu pun juga dinilai provokatif untuk dilakukan di tempat sakral.
Salah seorang penggemar K-Pop yang beragama Katolik, menceritakan sejumlah hal yang dianggap video klip itu menyimpang. Sebab, tempatnya sangat sakral dan aksesories yang juga memiliki makna yang mendalam. Cuitan tersebut di unggah oleh akun X @annyeonglian.
Ada beberapa poin yang ia jelaskan. Salah satunya Altar yang digunakan dalam video klip tersebut. Dalam agama Katolik, Altar merupakan tempat sakral dan merupakan meja perjamuan dan Misa.
“Altar dalam Agama Katolik merupakan tempat yang sangat sakral. Kami sebagai umat Katolik jika ingin ke depan Altar harus berpakaian rapih dan sopan. Sekaligus Altar merupakan meja perjamuan Tuhan dan dalam Misa umat Allah dihimpun di sekeliling Altar untuk mengambil bagian dalam perjamuan itu,” ujarnya dalam sebuah cuitan, dikutip Jumat, 23 Februari 2024.
Poin kedua yaitu soal lambang Hati Kudus Yesus. Dalam agama Katolik, simbol itu memiliki makna yang mendalam. Poin ketiga yang disorot yaitu Misdinar.
Biasanya peralatan Misa seperti Wiruk, Salib, & Lilin ini di gunakan pada saat Perayaan Ekaristi/Hari penting seperti Misa Arwah, Adorasi Ekaristi, dan sebagainya. Keempat yaitu peralatan Misa. Empat poin yang dijelaskan itu semua ada di video klip LE SSERAFIM.
Akun tersebut mengakui memang syutingnya pasti sudah di izinkan pihak Gereja. Meski begitu hal ini tetap dianggap salah.
“Mereka shooting di situ tapi udah di ijinin pastinya. Ya aku tau kok. Tapi menurutku pribadi, mau diijinin atau ga ini tetap salah. Bukan salah di tempat mereka bikin shooting tapi yang salah adalah cara mereka menghormati di mana mereka berada,” pungkasnya.
Ia pun meminta pihak agensi untuk menghapus video klip tersebut karena dinilai menghina agama Katolik.
“Udah gabisa komen. Please take down MVnya. Ini beneran parah banget,” ujarnya.