Terungkap! Rekan Korban Bongkar Cara Perekrutan GT, Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat!

Penyidik Polres Metro Tangerang Selatan hingga kini telah mengantongi bukti video mengenai kasus dugaan perundungan atau bullying yang dilakukan okeh geng Tai, siswa senior Binus School Serpong terjadap juniornya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

JAKARTA – Kasus bullying yang terjadi di salah satu sekolah menengah atas internasional di kawasan BSD Tangerang tengah ramai jadi sorotan. Kasus bullying tersebut dilakukan oleh sejumlah kelompok yang disebut Geng Tai (GT) kepada adik kelasnya.

Viral, Lukman Sardi Ajak Desta Pindah Keyakinan

Korban diketahui mengalami luka yang serius di sejumlah tubuhnya hingga menyebabkannya harus mendapat pewartaan medis. Menariknya kasus bullying yang terjadi di sekolah internasional ini menyeret nama presenter kenamaan Vincent Rompies. Putra sulungnya, berinisial L diduga menjadi bagian dari geng yang melakukan pembullyan hingga memakan korban luka-luka. Terbaru salah seorang rekan korban berinisial AF mengungkap tentang prosesi perekrutan anggota GT.

Dijelaskan AF, korban diketahui mendapat sejumlah perilaku sadis dari anggota geng tersebut dengan dalil penataran sebelum resmi bergabung dengan geng tersebut.

Cerita Lain dari Pernikahan Vincent dan Vior

“Korban ditatar anak geng GT, yang beranggotakan banyak, belasan atau puluhan. Korban lebam-lebam, sudah dapat sundutan rokok,” kata AF dikutip dari potongan video Intens Investiasi yang diunggah ulang akun gosip @lambedanu.

Heboh Dedi Mulyadi Kerahkan 23 Pengacara Kawal Kasus Anak SD Korban Bullying di Subang Hingga Tewas

Lebih lanjut pasca ‘penataran’ yang diterima oleh korban, korban kemudian disebut telah direkrut menjadi anggota GT. Oleh karena itu korban diminta bertemu anggota GT di sebuah warung. Tepat di tanggal 13 Februari 2024, korban kembali mendapat perilaku sadis oleh lebih banyak anggota lainnya dengan dalil ‘penataran’.

“Korban diberi informasi bahwa dia sudah direkrut anggota GT dan diminta bertemu oleh anggota GT diajak ke warung. Korban bersedia ketemu, korban dijebak, ditatar lagi lebih parah. Di bagian belakang punggungnya banyak luka bekas sundutan rokok. Mukanya rada bengkak, area leher sakit,” kata dia.

Di sisi lain, AF juga menyebut diduga peran L ikut andil dalam tindakan kekerasan tersebut. L disebut mengikat hingga mengancam korban. 

“L ikut serta dalam melakukan penganiayaan. Yang saya tahu L bagian mengikat korban ke tiang. Korban sempat diancam kalau cerita akan datangi rumah korban, diancam kalau melaporkan ini ke siapapun, adiknya bakal dilecehkan,” ungkapnya.

AF juga menyebut sosok L juga sudah mendapat sanksi keras dari pihak sekolah berupa drop out alias dikeluarkan. Namun beberapa lainnya mendapat hukuman berupa skorsing.

“L sudah resmi di-DO pihak sekolah, ada juga yang proses DO, sebagian diskorsing,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya