Pihak Sekolah Ungkap Kemampuan Renang Dante, Bertolak Belakang Sama Pernyataan Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara dan putranya
Sumber :
  • Instagram @tamaratyasmara

VIVA Showbiz – Penyidikan kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante masih terus berlanjut. Kali ini, tim penyidik Polda Metro Jaya memeriksa pihak sekolah untuk mencari tahu fakta di balik kematian anak dari pasangan Tamara Tyasmara dan Angger Dimas tersebut.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Di satu sisi, Dante disebut sudah cukup pandai berenang sehingga ia dititipkan kepada kekasih ibunya, Yudha Arfandi, yang saat ini menjadi tersangka utama. Namun di sisi lain, Wani Siregar selaku guru Dante di sekolah menyebut bocah 6 tahun itu masih kurang percaya diri saat mengikuti sesi latihan renang di sekolahnya. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

"Alhamdulillah saya tadi sudah menjelaskan semua ke penyidik dan saya sudah jelasin juga kan ke teman-teman media, jadi ya nggak ada berubah. Sama kayak kemarin yang pernah saya sampaikan, ya kami sih sebaiknya kalau itu tentang Dante bahwa dia belum percaya diri di kolam renang," kata Wani Siregar saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu 21 Februari 2024.

Gemas, Anak Ini Dijemput Anjing Peliharaannya Setiap Pulang Sekolah Jadi Viral di Media Sosial

Polisi Tetapkan Yudha Arfandi Tersangka Tewasnya Dante

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sejauh ini, pih sekolah sebenarnya sudah memberikan fasilitas latihan renang yang cukup baik bagi semua muridnya. Tetapi kemampuan itu bergantung pada diri anak masing-masing. Dante sendiri ternyata cukup sering mengikuti latihan renang di sekolah bahkan tanpa didampingi wali atau orangtuanya.

AKP Dadang Resmi Dipecat dari Polri Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi, Tidak Ajukan Banding!

Wani Siregar menduga alasan mengapa Dante tidak cukup berkembang di kemampuan renangnya karena ada rasa cemas dalam diri bocah tersebut yang harus berlatih sendirian tanpa didukung orangtuanya.

"Anak seumuran Dante itu pasti saat mau berenang dan itu bukan sama orangtuanya pasti merasa cemas. Jadi saya nggak bisa bicara spesifik Dante takut atau gimana, tapi normal saja reaksinya seperti anak-anak di awal-awal ketika berenang tidak sama orangtua yang mendampingi ketika berenang," ungkap Wani Siregar.

Meski begitu, Dante tetap berproses karena sesi latihan renang di sekolahnya juga diawasi oleh tenaga ahli.

Sayangnya, sejak tahun ajaran baru ini Dante mulai jarang mengikuti les renang di sekolah. Alasan yang diajukan kepada pihak sekolah biasanya adalah sakit dan ada kepentingan yang lain.

"Akhir-akhir ini awal tahun ajaran bertepatan dengan schedule berenang dia jarang masuk. Biasanya kalau nggak lagi pergi ya sakit," pungkasnya.

Tamara Tyasmara sendiri sudah menjalani pemeriksaan lagi di kantor polisi didampingi sang ibunda, Ristia Aryuni. Setidaknya ada 11 pertanyaan yang dijawab sekaligus memberikan bukti tambahan yang akan membantu menguak fakta kematian Dante. Pihak keluarga Tamara Tyasmara berharap agar pelaku bisa dihukum seberat-beratnya.

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Adhe Hariadi menunjukkan barang bukti sajam yang menewaskan remaja berusia 17 tahun dalam tawuran, di Mapolresta Pontianak, Kalbar, Kamis 28 November 2024.

Polisi Amankan 3 Pelaku Buntut Remaja Tawuran Hingga Menelan Korban Jiwa

Aksi tawuran bersenjata tajam di Kota Pontianak, Kalimantan Barat yang menewaskan seorang anak di bawah umur berusia 17 tahun, berhasil diungkap Tim Jatanras Satreskrim P

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024