Permintaan Terakhir Anak Tamara Tyasmara ke Angger Dimas Terungkap, Ingin Lakukan Hal Ini
- Instagram @lambe_turah
Jakarta – Baru-baru ini terkuak pesan terakhir anak Tamara Tyasmara sebelum meninggal dunia akibat tenggelam di sebuah kolam renang. Sebelum meninggal, sang anak sempat mengajak sang ayah untuk melakukan beberapa hal, tapi tidak terlaksana karena keburu meninggal dunia.
Namun, kematian bocah kecil bernama Dante tersebut menyisakan tanda tanya publik lantaran ada beberapa kejanggalan. Polisi pun ikut turun tangan menyelidiki penyebab dan kronologi kematian Dante hingga melakukan autopsi terhadap jasad sang anak.
Sebelum berpulang, bocah kecil pemilik nama lengkap Raden Andante Khalif Pramudityo (6) itu sempat mengirimkan pesan kepada sang ayah. Pesan tersebut diungkapkan secara langsung oleh sepupu Angger Dimas, Fazar kepada awak media.
"Sebulan terakhir Dante telepon bapaknya (bilang) 'mau ketemu bapak, mau ketemu bapak'. Akhirnya qadarullah dikasih main ke (Angger). (Dante) minta belikan mainan ini dan itu," ungkap Fazar.
Selain sering bertemu, Dante dan Angger Dimas juga mendadak menjadi karib sampai sering menghabiskan waktu bersama sebelum akhirnya meninggal dunia. Permintaan terakhir Dante yang belum sempat terlaksana adalah keinginannya untuk bermain bersama sang ayah.
"Dibeliin handphone sama bapaknya, diajak main roblox bareng. Sehari sebelumnya Dante (bilang) 'bapak mabar'. Qadarullah bapaknya tidur. Pas bangun enggak dibalas lagi (sama Dante)," kata Fazar.
Sontak saja, ketika sang anak dikabarkan meninggal dunia, sang ayah sangat terpukul karena tidak bisa memenuhi keinginan sang putra. Namun kini, ia berusaha untuk mengungkap penyebab kematian sang anak yang dirasa cukup janggal dalam beberapa hal.
Ia bahkan menyetujui pihak berwajib untuk melakukan autopsi terhadap jasad sang anak untuk mengungkap sebab kematian. Angger Dimas melakukan hal itu karena curiga sang anak meninggal bukan karena tenggelam melainkan ditenggelamkan.
Hal ini pun akhirnya membuat Angger Dimas mendesak dengan sangat supaya pihak berwajib segera menangkap dan menghukum pelaku apabila benar ditemukan tindak pidana dalam kasus kematian Dante akhir bulan lalu.
"Saya minta keadilan, karena diduga anak saya tidak tenggelam, tetapi diduga ditenggelamkan. Itu yang membuat saya sangat emosional. Di saat ada kecurigaan, saya sudah bergerak,” ucap Angger Dimas.
“Dengan bantuan saksi-saksi yang ada di TKP, saya akhirnya melakukan penelusuran lebih lanjut. Saya tidak bisa menyebutkan nama (pelaku), tidak bisa memberikan informasi confidential," pungkas Angger.