Akash Elahi Bantah Tudingan Venny Alberti Soal Penyakit Seks: "Fitnah Kejam!"
JAKARTA –  Selebgram, Venny Alberti mendadak jadi perbincangan setelah dia blak-blakan mengaku terpapar penyakit seks menular (PMS). Secara terang-terangan ia mengatakan, penyakit yang dideritanya karena sang suami kerap berselingkuh. Terkait hal ini, sang suami, Akash Elahi langsung angkat bicara.
Lewat instagram story-nya, Akash Elahi membuat klarifikasi terkait pengakuan Venny. Lewat Instagramnya tersebut, Akash mengungkapkan, "Yang kemarin Venny uplod video bicara tentang penyakit menular/ HIV. Saya mau meluruskan itu aja, sebenarnya sih ini aib suami istri, dan saya benar-benar minta maaf karena bicara di story ini. Saya nggak nyangka dia bisa asal keluar kata HIV dan sampai sekarang dia gak klarifikasi. Hanya asal ngomong karena emosi. Saya tidak pernah kena penyakit apapun, saya sehat, sudah check berkali-kali. Karena dia selalu menuduh saya menularkan penyakit sex," tulisnya.Â
Akash juga menunjukkan foto bukti hasil pemeriksaan Venny yang mengaku organ kewanitaannya menjadi bau karena tertular dari Akash. Dalam postingannya itu, Akash langsung menjelaskan bahwa hasil tes laboratorium yang ditunjukkan oleh Venny yang menyebabkan organ kewanitaanya berbau karena bakteri.
"Ini bakteri, dia kena bakteri, saya pun kena. Saya kena dari dia, dia nuduh saya kena dari saya," tulis Akash.
Postingan Akash Elahi
Akash pun mengaku minta maaf pada publik karena aib rumah tangganya bikin geger.
"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya untuk yang sudah melihat story ini. Saya tidak akan bicara seperti ini kalau dia tidak fitnah saya soal HIV. Saya gak nyangka dia bisa bicara sejahat itu, mau menghancurkan hidup saya dengan fitnah ini."
Akash pun mengaku siap melakukan pengecekan ulang jika diperlukan. Akash berharap Venny melakukan klarifikasi dengan hati dan pikiran yang sehat. "Terimakasih dan saya minta maaf sekali lagi."
Kelompok Usia 20-24 Tahun, Tempati Jumlah Pengidap HIV/AIDS Terbanyak Kedua di Indonesia
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2022 mencatat, kelompok usia 20-24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS kedua terbanyak di Indonesia hingga mencapai 16,1 persen
