Didiagnosis Idap Kanker, Raja Charles III Mundur Sementara dari Tugas Publik

Raja Charles (Doc: Channel News Asia)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

VIVA Showbiz – Raja Charles III telah didiagnosis menderita penyakit kanker, kata Istana Buckingham. Jenis kanker yang diidap monarki Inggris itu belum terungkap, keterangan tersebut pun dipublikasikan pada Senin 5 Februari 2024 waktu setempat.

Poengky Indarti Klaim Punya Cara Kembalikan Kepercayaan Publik kepada KPK

Kondisi tersebut pun menjadikan Raja Charles III akan mundur untuk sementara dari tugas-tugas publik kenegaraan untuk dapat menjalani masa perawatan dan penyembuhan, seperti yang dilansir laman MSN.

Raja Charles III, yang kini berusia 75 tahun mendatangi rumah sakit London untuk menjalani prosedur perbaikan pembesaran prostat bulan lalu. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Labu Siam dapat Mencegah Penyakit Kanker? Ini Dia Makanan Sehat yang Bisa Jadi Pertahanan Tubuh!

Bukan kanker prostat yang diidap, namun kanker ditemukan selama pengobatan baru-baru ini untuk kondisi pembesaran prostat yang dialami sang raja.

Raja Charles III ulang tahun ke-74

Photo :
  • twitter.com/RoyalFamily
Penderita Kanker Rektum Takut Kehilangan Fungsi Anus dan Tak Bisa BAB, Ini Penyebab dan Gejalanya

Tes telah dilakukan dan mengungkapkan “suatu bentuk kanker,” kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Sumber kerajaan mengatakan kepada CNN bahwa bentuk kanker yang terdeteksi bukanlah kanker prostat, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” kata pihak istana.

“Sepanjang periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan negara dan dokumen resmi seperti biasa,” tambahnya.

Raja Inggris Charles III saat tiba di Istana Buckingham, London, Inggris

Photo :
  • AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan mengenai stadium kanker atau prognosisnya.

Raja Charles kembali ke London dari Sandringham di Norfolk pada Senin pagi dan pihak istana mengatakan dia telah memulai perawatan sebagai pasien rawat jalan.

Meskipun ia akan menghentikan acara publiknya, Raja akan melanjutkan peran konstitusionalnya sebagai kepala negara, termasuk urusan administrasi dan pertemuan pribadi.

Terdapat mekanisme konstitusional ketika kepala negara tidak dapat menjalankan tugas resminya - dalam keadaan tersebut. "Penasihat negara" dapat ditunjuk untuk menggantikan raja.

Pangeran William juga untuk sementara waktu menarik diri dari keterlibatan publik sementara dia membantu istrinya, Kate Middleton memulihkan diri dari operasi Putri Wales, saat dia pulih dari "operasi abdominal”.

Namun diumumkan sebelumnya pada hari Senin bahwa dia akan kembali menjalankan tugas publik akhir pekan ini.

Raja memilih untuk mengumumkan pengobatan prostatnya kepada publik, dengan tujuan mendorong lebih banyak pria untuk melakukan pemeriksaan prostat. Dia dikatakan sangat senang telah meningkatkan kesadaran mengenai masalah ini.​

Berikut pernyataan lengkap Istana Buckingham tentang diagnosis kanker Raja Charles III:

“Selama prosedur yang dilakukan Raja di rumah sakit baru-baru ini untuk pembesaran prostat jinak, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian. Tes selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker”

“Yang Mulia hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, dan selama waktu tersebut beliau telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan masyarakat”

“Selama periode ini, Yang Mulia akan terus menjalankan urusan negara dan urusan resmi seperti biasa. Raja berterima kasih kepada tim medisnya atas intervensi cepat mereka, yang dimungkinkan berkat prosedur rumah sakit baru-baru ini.

“Dia tetap bersikap positif terhadap perawatan yang diterimanya dan berharap dapat kembali menjalankan tugas publik sesegera mungkin”

“Yang Mulia memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker.”

Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024