Rachel Vennya Diusir dari Vila Mewah di Bali, TikTokers Ini Soroti Soal Rasisme dan Diskriminasi

Rachel Vennya
Sumber :
  • IG @rachelvennya

VIVA Showbiz – Selebgram Rachel Vennya baru saja mengalami perlakuan tak menyenangkan saat menginap di salah satu vila mewah di Bali. Ia akhirnya diusir karena dianggap tak mematuhi aturan penginapan terkait penggunaan dapur yang memerlukan biaya tambahan.

Mau raup Puluhan Juta dari TikTok? Influencer Devi Aljunaidi Bocorin 3 Trik Ini

Masalah Rachel Vennya ini ikut diamati oleh seorang content creator TikTok bernama Galih Sulistyaningra. Guru SD Negeri lulusan University College London tersebut menyebutkan bahwa Rachel Vennya sebenarnya mengalami tiga hal yang sangat tidak pantas yakni rasisme, diskriminasi, dan pengelompokan sosial atau classism. Scroll lebih lanjut ya.

"Menurut aku Rachel Vennya tuh se-powerful itu, kalau aja dia menyebutkan tiga hal yang lagi dia alami supaya voice dan message-nya itu bisa lebih nyampe," ujar Galih, mengutip video di akun TikToknya, Jumat 2 Februari 2024.

Klaim Saldo Gratis Rp200 Ribu dari TikTok di Oktober 2024, Cek Caranya di Sini!

Galih menjelaskan bahwa tindak rasisme itu berasal dari pikiran seseorang yang melabeli orang lain berasal dari ras atau suku yang berbeda dengan dirinya. Dalam kasus ini, Rachel Vennya adalah orang Indonesia sementara pemilik vila adalah orang asing kulit putih atau bule yang mana mereka punya kebiasaan sangat berbeda.

Viral! TikToker Ini Klarifikasi soal Tuduhan Buku Karyanya Hasil ChatGPT

"Menyadari Rachel Vennya adalah orang Indonesia dan Indonesia adalah Asia, dan kebetulan pemiliknya adalah orang asing, dia menganggap dengan Rachel Vennya bawa pop mie dan Indomie terus Rachel Vennya bukan luxury client, itu sebenarnya udah rasis," jelas Galih.

Kemudian, Rachel Venya juga dinilai mengalami diskriminasi dari pemilik vila lantaran ia diusir dan uang yang sudah dibayarkan terancam tidak bisa di-refund.

"Yang kedua diskriminasi, Rachel Vennya jelas banget lagi didiskriminasi. Kalau diskriminasi itu bedanya sama rasisme adalah aksinya, kalau rasisme itu cara berpikirnya. Dengan Rachel Vennya disuruh keluar dari tepat itu, diusir, dan bahkan nggak bakal di-refund, dianggap nggak baik, itu sama aja Rachel Vennya udah mengalami diskriminasi. Apalagi ini berkaitan sama Rachel Vennya yang dianggap Asian," kata Galih.

Rachel Vennya

Photo :
  • IG @rachelvennya

Pemilik vila mewah di Pulau Dewata itu juga menunjukkan rasa tidak sukanya terhadap Rachel Vennya dan kawan-kawan hingga menyebut mereka bukan 'luxury client'. Pemilik vila juga menuding Rachel Vennya tidak pernah menginap di hotel mewah sehingga tidak tahu aturan penggunaan dapur yang harus menambah biaya lagi.

"Jadi gimana kita punya praduga terhadap beberapa orang yang berasal dari kelas-kelas sosial tertentu. Jadi si owner ini menganggap secara kelas dia itu kastanya lebih tinggi, jadi dia merasa bisa melakukan apapun terhadap Rachel Vennya yang dianggap kelasnya itu lebih rendah," jelas Galih.

Pemilik vila itu diduga tidak tahu siapa Rachel Vennya dan sebesar apa pengaruhnya terhadap orang-orang di Indonesia. Terutama di media sosial, Rachel Vennya bahkan punya sekitar 7,6 juta pengikut di Instagram dan 1,39 juta subscriber di YouTube.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya