Puisi Natasha Rizky Diduga Gambarkan Suasana saat Sidang Cerai, Isinya Nyesek Banget

Natasha Rizki.
Sumber :
  • Instagram @natasharizkynew.

VIVA Showbiz – Natasha Rizky kini semakin fokus dengan hobinya menulis puisi hingga bisa menerbitkan sebuah buku yang memuat bait-bait romantis yang ia tulis. Setelah cerai dari Desta, Natasha Rizky juga semakin berani mengekspresikan dirinya sebagai seorang ibu tunggal dengan tiga orang anak. Ia terbuka dengan status itu untuk menginspirasi banyak orang.

Terungkap! Sosok Pria Misterius yang Temani Paula Verhoeven di Sidang Perceraian

Baru-baru ini, Natasha Rizky meluncurkan sebuah buku berjudul Kamu Tidak Istimewa. Dalam buku tersebut, ada banyak puisi yang ditulis langsung oleh Natasha Rizky. Uniknya, para pembaca dibuat bertanya-tanya apakah puisi di dalam buku tersebut hanya karangan belaka atau berasal dari isi hati dan pengalaman Natasha Rizky secara nyata. Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut.

Pada salah satu unggahan di X, sebuah akun mengupas isi buku yang ditulis oleh Natasha Rizky. Salah satu puisi yang menyentuh hati diberi judul Ruang Hijau, yang isinya diduga menggambarkan suasana saat berada di tengah ruang sidang untuk perceraian.

Lega Usai Jalani Sidang Cerai dengan Paula Verhoeven, Baim Wong: Nunggu Banget Hari Ini

"Sedih banget baca buku kak Natasha Rizky yang baru. Apakah ini yang dirasakan beliau pas di persidangan ya," cuit akun @literarybase, di X, dikutip Jumat Februari 2024.

Puisi Natasha Rizky

Photo :
  • VIVA.co.id/Rizkya Fajarani Bahar
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahunan Puisi Esai

Di awal puisi, Natasha Rizky menuliskan waktu spesifik di mana ia mulai memasuki ruangan hijau tersebut. Ia menggambarkan penampakan ruangan tersebut yang dilengkapi dengan kursi dan meja. Saat duduk di ruangan itu, Natasha Rizky merasakan gugup yang luar biasa sambil menahan rasa sakit hatinya.

"Aku masih ingat betul. Pukul 10.00 pagi memasuki ruang hijau. Menduduki kursi yang membuat kedinginan. Di depannya ada meja kecil untuk bertumpu, beban-beban yang sebenarnya angkat tangan," bunyi bait pertama puisi itu.

"Jari-jariku melipat-lipat dan menekan-nekan. Keringat halus berjatuhan, tetapi seperti enggan untuk tampil. Malu karena tak ingin terlihat hancur," tulisnya di bait kedua.

Kemudian, Natasha Rizky menuliskan tentang sosok yang diduga adalah majelis hakim dan beberapa orang yang ada di ruangan itu. Ia mengungkapkan suasana hati yang sangat berat, di mana berusaha menahan tangis namun ternyata tak bisa.

Di bait selanjutnya, Natasha Rizky diduga menuliskan tentang Desta. Ia melihat ke arah mantan suaminya itu dengan perasaan yang tercabik-cabik karena harus menghadapi perpisahan.

"Aku melihat ke arahnya dengan pelipis mataku. Ampun, ini di dalamnya berdarah-darah. Hampir mati. Dia terlihat biasa saja, ringan. Tubuhku gontai terambau cedera yang jelas,” tulis Natasha Rizky di bukunya.

Di akhir puisi itu, Natasha Rizky mengisyaratkan bahwa ia sempat berharap Desta akan mempertahankan rumah tangganya yang sudah di ujung tanduk. Namun ternyata, keinginan itu hanya dirasakan sendiri hingga akhirnya mereka tetap berpisah.

"Tadinya aku masih berharap. Dia yang akan membangun narasi perjuangan. Namun, kenyataannya... Aku hanya memanjangkan angan-angan," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya