Masayu Anastasia Sesali Bercerai dari Lembu Wiworo Jati: Kenapa Gue Egois Banget

Jakarta – Masayu Anastasia dan Lembu Wiworo diketahui merupakan mantan pasangan suami istri. Rumah tangga keduanya diketahui berakhir pada tahun 2016 silam. Selama hampir 8 tahun kandas, sampai saat ini keduanya masih betah sendiri tanpa kehadiran pengganti. 

Masayu bahkan sempat menyesal karena kehidupan pernikahan yang sudah dijalani selama 8 tahun itu harus berhenti di tengah jalan. Masayu Anastasia mengaku bahwa dirinya merasa bersalah kepada sang putri, Samara yang harus melihat perpisahan kedua orang tuanya. 

Bukan hanya itu saja, Masayu juga sering menyalahkan diri sendiri yang memilih untuk menyerah. Dia merasa bahwa seharusnya bisa tetap kuat untuk mempertahankan rumah tangga dan menerima kekurangan Lembu yang dianggap cuek serta kurang perhatian. 

"Pasti (menyesal). Kenapa sih gue enggak terima aja kenapa sih gua enggak gini kenapa sih mesti begini gitu kok gue egois banget sih sama anak gue makanya gua enggak pernah suggest orang untuk bercerai," ujar Masayu dikutip dari kanal YouTube Melaney Ricardo.

Menurut dia, pandangan seseorang yang merasa bahwa bercerai adalah jalan terbaik supaya dirinya bisa bebas tanpa ada ikatan dengan siapapun, tidak sepenuhnya benar. Sebab, menjalankan kehidupan sebagai seorang janda juga tidak semudah yang dipikirkan. 

Meski sebenarnya Lembu Wiworo Jati tidak pernah membiarkan dirinya berjuang seorang diri membesarkan Samara, menurut dia menjalankan kehidupan sendiri tetaplah tidak mudah. 

"Bukan lo ngerasa ya tapi kan gue bisa bebas, bukan itu poinnya. Lo pikir enak dengan cap janda gitu kan enggak enak terus lo mesti jadi kepala keluarga mesti jadi ibu sekaligus, itu berat," sambungnya.

Masayu Anastasia sadar betul bahwa Lembu merupakan sosok yang terbaik untuk sang putri. Meski keduanya sudah berpisah, tapi Masayu tetap melibatkan Lembu untuk berdiskusi mengenai sang putri. 

"lya gua akui dia bapak yang sangat luar biasa buat anak gue. Kalau menyangkut Samara, temen diskusi gue ya Lembu," pungkasnya.

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Di Indonesia, prevalensi ADHD pada anak sekolah diperkirakan mencapai 15 persen, yaitu 1 dari 20 anak.

VIVA.co.id

22 Desember 2024