Ngaku Miss Party, Barbie Kumalasari Habiskan Rp100 Juta per Bulan untuk Pesta
- IG @barbiekumalasari
JAKARTA – Barbie Kumalasari, mengaku sering menghabiskan waktu luang dengan mengunjungi lounge atau bar untuk menikmati live musik. Momen-momen tersebut menjadi cara baginya untuk melepaskan penat setelah menjalani berbagai aktivitas.
Menurut Barbie, pesta merupakan bagian integral dari gaya hidupnya, terutama ketika berada dalam profesi sebagai entertainer. Bahkan selama tinggal di Bali, hampir setiap malamnya dihabiskan untuk menikmati pesta. Scroll lebih lanjut ya.
"Aku kan Miss Party. Jadi sering lah buat ke lounge atau bar buat menikmati musik," ujar Barbie saat menghadiri grand opening Elysium, sebuah lounge dan bar di Jakarta baru-baru ini.
Barbie juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak lepas dari anggaran khusus yang dia alokasikan. Dalam sebulan, dia bisa menghabiskan dana sekitar Rp100 juta untuk memenuhi kegemarannya dalam merasakan gemerlap dunia malam.
"Pasti ya ada budget khusus. Sekitar Rp100 juta lah sebulan. Karena kan minuman nggak murah, belum lagi reservasi meja biar nggak nyari-nyari gitu," tambahnya.
Terkait pemilihan tempat hiburan malam, Barbie menekankan pentingnya kenyamanan dan keamanan. Dia mencari tempat yang homey dan dapat menjamin privasinya agar dapat menikmati suasana tanpa khawatir diganggu.
"Contohnya kayak Elysium yang homey banget. Lalu tempatnya ditengah kota, yang datang juga medium class. Karena aku butuh privat kalau ke tempat seperti ini. Kalau ke daerah mana, pasti banyak anak mudanya yang buat aku nggak nyaman," jelasnya.
Barbie Kumalasari juga senang melihat adanya lounge dan bar dengan konsep tempat yang dapat digunakan untuk makan malam romantis bersama kekasihnya. "Tentu saja saya suka mencari tempat lounge untuk makan malam romantis, agar hubungan asmara saya semakin erat," tambah Barbie.
Sementara itu, Thomas Pangaribuan selaku pemilik Elysium menyatakan bahwa konsep homey menjadi fokus utama. Dengan live musik yang dihadirkan, Elysium menawarkan suasana yang berbeda.
"Kami juga mengusung konsep rooftop view and lounge, dengan stage live musik yang tinggi. Pasar kita menengah keatas, karena kami merasa orang yang datang juga butuh privat nongkrong bersama teman-teman," kata Thomas Pangaribuan.