Taylor Swift Kembali Alami Penguntitan di Rumahnya, Pelaku Langsung DItangkap
- Instagram @taylorswift
Amerika Serikat – Taylor Swift, penyanyi terkenal asal Amerika, dikabarkan menghadapi situasi yang menegangkan ketika seorang pria yang tidak dikenal mendekati rumahnya di New York City. Pria tersebut akhirnya ditangkap oleh polisi setelah mencoba masuk ke rumah sang penyanyi.
Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi, karena sebelumnya Taylor Swift juga menghadapi insiden serupa di propertinya. Stalking atau penguntitan dapat membahayakan keselamatan seseorang, dan Taylor bukanlah pengecualian. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Pelantun lagu Blank Space tersebut tidak hanya sekali mengalami insiden penguntitan. Sejumlah orang telah mencoba masuk ke tempat tinggalnya, dan beberapa di antaranya telah ditangkap oleh polisi.
Pengalamannya ini membuatnya harus menghadapi situasi yang sulit dan merugikan. Meskipun dihadapkan pada situasi yang sulit, kekasih Travis Kelce ini tetap berusaha menjaga ketenangan dan keselamatannya. Dalam beberapa kasus, dia telah mengambil langkah-langkah hukum dan memberikan peringatan agar para penguntit menjauh dari tempat tinggalnya.
Taylor Swift pernah berbicara tentang dampak psikologis dari penguntitan ini dalam sebuah wawancara. Rasa takut akan kekerasan dan ketidakamanan terus menghantuinya. Meski demikian, dia berusaha tetap kuat dan mengandalkan dukungan dari orang-orang terdekatnya.
“Ketakutan saya terhadap kekerasan terus berlanjut ke dalam kehidupan pribadi saya. Saya membawa pembalut QuikClot berkualitas tentara, yang digunakan untuk luka tembak atau tikaman. Situs web dan tabloid menganggapnya sebagai tanggung jawab mereka untuk memposting setiap alamat rumah saya secara online. Anda mendapatkan cukup banyak orang menguntit yang mencoba masuk ke rumah Anda, dan Anda mulai mempersiapkan diri untuk hal-hal buruk,” ungkap Taylor yang dikutip dari The Guardian pada Rabu, 24 Januari 2024.
“Setiap hari saya mencoba mengingatkan diri saya sendiri tentang kebaikan di dunia, cinta yang telah saya saksikan, dan keyakinan saya pada kemanusiaan. Kita harus hidup dengan penuh keberanian agar benar-benar merasakan kehidupan, dan itu berarti tidak dikuasai oleh ketakutan terbesar kita,” pungkasnya.