Inara Rusli Ngaku Beberapa Kali Ketemu Virgoun Buat Damai, Tapi Endingnya Gak Jelas
- IG @mommy_starla
JAKARTA – Inara Rusli mengaku pertemuannya dengan mantan suami, Virgoun untuk berdamai bukan cuma sekali dilakukan. Salah satu momennya adalah foto pertemuan mereka yang sempat diposting Inara di media sosialnya.
"Sudah, sudah, bisa dilihat juga di sosial media aku kan ada foto kita berempat ketemu dan pertemuan itu udah beberapa kali gak sekali doang," katanya, Rabu 24 Januari 2024. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Kata dia, pertemuan terakhir terjadi di bilangan Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kejadiannya sekitar dua minggu lalu. Namun, Inara kecewa dalam pertemuan terakhir itu. Sebabnya, Virgoun lagi-lagi bersikap susah mengambil keputusan sama seperti saat mereka masih menjalin bahtera rumah tangga.
"Terakhir kita diajak ke SCTV tower ke kantor manajemennya, tapi aku gak dikasih naik dan ketemu sama yang berkaitan. Jadi aku gak tahu selama tiga jam percakapan ngomongin apa. Aku sama abang aku di bawah aja gak jelas nasibnya. Aku nunggu aja gak tahu ada putusan apa, maksud apa, tujuan apa di balik itu aku gak tahu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Inara Rusli tiba-tiba membagikan foto pertemuannya dengan Virgoun. Dalam foto tersebut, mantan pasangan suami-istri itu terlihat ditemani oleh orang-orang tertentu, namun bukan tim pengacara masing-masing.Â
Inara Rusli didampingi oleh sang kakak, Drian Rusli, sementara Virgoun memiliki pendamping yang disebut Inara sebagai Tulang Anto.
Inara Rusli
- VIVA / Aiz Budhi
Inara Rusli enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai tujuan pertemuannya dengan Virgoun. Ia hanya menulis soal terciptanya solusi terbaik untuk kedua belah pihak.
"Semoga dengan adanya pertemuan ini, menjadi niat baik yang direalisasikan dengan perdamaian kedua belah pihak dengan win-win solution antara aku dan Virgoun," ujar Inara Rusli.
Kompolnas Minta Kapolri Tindak Tegas Anggota yang Peras Penonton DWP Asal Malaysia
Kompolnas meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak tegas anggota Polri yang diduga terlibat pemerasan
