Milih Golput, Begini Keburukan Masing-masing Paslon Menurut Pandji Pragiwaksono
- IG @pandji.pragiwaksono
VIVA Showbiz – Pandji Pragiwaksono mengutarakan niatnya untuk golput atau tidak memberikan suara terhadap salah satu pasangan calon (Paslon) capres dan cawapres di pemilu mendatang. Sebagai seorang rakyat dan juga komika yang kritis, Pandji melihat banyak kekurangan dari masing-masing paslon yang membuatnya enggan untuk memilih.
Ia mengatakan tidak penting siapa yang menang nantinya, namun Pandji tak mau menyesal karena sudah memilih satu di antara yang lain.
Meskipun fatwa MUI menyebut bahwa golput adalah tindakan yang haram, tetapi Pandji punya sudut pandang tersendiri yang ia yakini. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Gue nggak ngelihat apa pun yang bagus di depan mata gue," kata Pandji Pragiwaksono, mengutip video YouTube Richard Lee, Selasa 23 Januari 2024.
"Milih itu salah, nyoblos itu salah, golput itu benar kalau orang milih hanya karena ikut-ikutan," sambungnya.
Akan tetapi, komika tersebut menekankan bahwa keputusan untuk golput ini hanya untuk dirinya sendiri. Pandji tak bermaksud mengajak orang lain untuk tidak memberikan suara karena hal itu termasuk pelanggaran hukum.
Pandji Pragiwaksono rupanya punya alasan tersendiri mengapa ia tak mau untuk memberikan suara kepada masing-masing paslon.
Pertama untuk paslon nomor 1 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Pandji mengungkapkan bahwa ia tak mau memberikan kesempatan bagi seseorang yang menjadikan jabatan gubernur sebagai batu loncatan menjadi Presiden.
Hal ini kembali lagi pada pengalaman Presiden Jokowi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu maju menjadi Presiden.
"Kalau Anies menang, orang akan terus pakai jabatan Gubernur untuk bantu loncatan dan kita nggak punya Gubernur yang bisa menyelesaikan dua periode," ungkap Pandji.
Kemudian, Pandji juga tak mau memilih paslon nomor 2 yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka karena masalah politik dinasti.
Ia kurang setuju karena Presiden Jokowi mendorong keluarganya sendiri maju meneruskan jejaknya.
"Paslon 02 karena cara yang Pak Jokowi ambil untuk memajukan ini jelek sekali. Ini cara membangun dinasti," ujarnya.
Terakhir, untuk paslon nomor 3 yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Pandji justru cenderung kurang suka dengan partai asal sang Capres yakni PDIP.
Ia menyinggung bayang-bayang sang ketua umum partai yaitu Megawati Soekarnoputri. Ia berkaca pada pengalaman Presiden Jokowi yang dinilai seperti terlalu disetir oleh Megawati.
"Gue nggak mau 03 menang karena gue capek ngelihat Presiden yang diperlakukan sembarangan sama Bu Mega," ujar Pandji.